Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Anggota Polres Pesisir Barat bergerak cepat setelah sebuah video peninjauan lokasi dugaan penebangan kayu ilegal di Pekon Penengahan, Kecamatan Lemong, viral di media sosial.

Video yang diunggah di grup Facebook Krui Oke itu memperlihatkan anggota kepolisian bernama Erick Samelo sedang meninjau langsung area yang diduga menjadi lokasi ilegal logging.

Dalam rekaman tersebut, Erick menjelaskan bahwa pihaknya turun ke lapangan setelah kawasan tersebut ramai disorot publik. Ia memperlihatkan kondisi perbukitan tempat sisa-sisa pembalakan liar ditemukan.

"Ini kita berada di daerah Penengahan, Kecamatan Lemong, yang viral di media sosial terkait penebangan kayu secara ilegal logging Kabupaten Pesisir Barat,” ujarnya.

Erick mengatakan bahwa proses pengecekan dilakukan oleh dua tim yang dibagi menuju dua titik berbeda. Pemeriksaan ini dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Polres Pesisir Barat untuk memastikan cakupan lokasi dan status kawasan yang menjadi tempat penebangan.

"Tim pertama sedang cek di kamp terakhir yang videonya viral saat itu. Sementara kita cek tunggul, apakah masuk hutan marga kah, PT kah, atau kawasan,” jelasnya.

Saat tiba di lokasi, petugas menemukan sejumlah bekas aktivitas pemotongan kayu, seperti tunggul dan serpihan batang kayu. Namun tidak ada pelaku yang berada di lokasi.

"Orangnya sudah tidak ada, mungkin mereka lebih dulu tahu kami meninjau lokasi atau bagaimana pun belum bisa kita pastikan,” kata Erick.

Ia menegaskan bahwa pemeriksaan masih dilakukan untuk memastikan status lahan dan mencari alat-alat yang digunakan dalam aktivitas tersebut, termasuk alat berat maupun gergaji mesin yang terekam dalam video viral sebelumnya.

"Yang penting kita cek dulu lokasi, kepemilikan lahan, alat berat yang digunakan, dan chainsaw,” tambahnya, dilansir dari prioritastvcom.

Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sebelumnya beredar video dua pria memotong kayu berukuran besar di perbukitan wilayah Pesisir Barat. Dalam video itu tampak banyak batang kayu lain yang telah ditebang dan dibiarkan tergeletak di lokasi.

Warga sekitar menyampaikan kekhawatiran bahwa aktivitas penebangan tersebut dapat memicu bencana alam, terutama di tengah musim penghujan.

Mereka mengaitkan potensi bahaya itu dengan peristiwa banjir bandang dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Aceh.

Hingga kini, polisi masih melakukan penelusuran lanjutan untuk mengungkap pelaku dan memastikan legalitas penggunaan kawasan.

Masyarakat pun berharap penanganan cepat dapat mencegah kerusakan lingkungan lebih luas. (*)