Antisipasi Cuaca Ekstrem, BPBD Metro Siapkan Lima Langkah Jitu
Plt. Kepala BPBD Kota Metro, Renan Joko Sajarwo. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro melalui Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bergerak cepat menyikapi potensi cuaca
ekstrem yang diperkirakan akan menghantam sejumlah wilayah di Indonesia,
termasuk Kota Metro, dalam beberapa pekan ke depan.
Fenomena cuaca dengan intensitas hujan tinggi yang berpotensi
memicu banjir, puting beliung, hingga pohon tumbang membuat BPBD mengambil
langkah serius dan terukur.
Plt. Kepala BPBD Kota Metro, Renan Joko Sajarwo, menegaskan
bahwa kesiapsiagaan bukan hanya urusan pemerintah, tetapi juga memerlukan
keterlibatan masyarakat secara langsung.
BPBD telah menyusun strategi antisipasi dan mitigasi bencana
secara komprehensif agar kejadian yang merugikan masyarakat dapat ditekan
seminimal mungkin.
“Kami tidak ingin sekadar reaktif saat bencana terjadi. Langkah
preventif jauh lebih penting untuk meminimalisir risiko dan kerugian.
Masyarakat harus siap dan pemerintah juga wajib hadir dengan kesiapan penuh,”
kata Renan saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, Jum'at (5/12/2025).
BPBD Metro telah menyiapkan lima langkah taktis untuk
mengantisipasi ancaman cuaca ekstrem:
1. Sosialisasi dan Edukasi Publik: BPBD intens melakukan edukasi
kepada masyarakat terkait potensi cuaca ekstrem, cara penyelamatan saat keadaan
darurat, serta prosedur evakuasi. Pendekatan dilakukan melalui media sosial,
sekolah, komunitas relawan, dan aparatur kelurahan.
2. Penguatan dan Pemeriksaan Infrastruktur: Pemeriksaan
menyeluruh terhadap tanggul, saluran drainase, irigasi, jembatan, dan titik
rawan banjir sedang dilakukan untuk memastikan semua dalam kondisi aman dan
siap menghadapi peningkatan debit air. Renan menegaskan bahwa upaya ini harus
dilakukan sebelum curah hujan mencapai puncaknya, bukan setelah kerusakan
terjadi.
3. Persiapan SDM, Peralatan, dan Logistik Tim reaksi cepat
(TRC), relawan, serta perangkat evakuasi dan pertolongan darurat telah
disiagakan. Perahu karet, tenda, logistik sandang pangan, hingga genset
didistribusikan ke titik strategis untuk mempercepat respon jika bencana muncul
tiba-tiba.
4. Koordinasi Lintas Sektor: BPBD menjalin koordinasi intens
dengan TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya.
Apel kesiapsiagaan gabungan telah digelar sebagai bentuk konsolidasi kekuatan
untuk memastikan respon cepat dan terintegrasi.
5. Penyusunan Rencana Kontinjensi: BPBD menyusun rencana
kontinjensi berbasis skenario bencana, termasuk peta lokasi rawan serta jalur
evakuasi. Setiap kemungkinan bencana ditangani dengan pendekatan prediktif dan
rencana teknis yang terukur.
Meski langkah BPBD dinilai progresif, masyarakat berharap
realisasi tersebut tidak berhenti pada tataran seremoni dan pengarahan di
lapangan. Infrastruktur drainase yang masih tersumbat, kawasan rawan banjir
seperti Metro Selatan dan Metro Pusat, serta lemahnya manajemen pohon tua harus
menjadi prioritas nyata.
Renan menegaskan perlunya membangun budaya siaga sejak dini. Ia
mengajak masyarakat berkontribusi aktif dalam menjaga lingkungannya.
“Kami berharap masyarakat tidak panik tetapi tetap waspada.
Segera laporkan jika melihat kondisi berpotensi membahayakan seperti pohon
rapuh atau saluran air tersumbat. Kolaborasi menjadi faktor penting untuk
melindungi diri dan kota kita,” ujarnya.
Dengan kesiapsiagaan menyeluruh, Kota Metro dituntut tidak hanya
responsif saat bencana terjadi, tetapi juga mampu menunjukkan ketangguhan dan
solidaritas sebagai kota yang peduli keselamatan warganya. (*)
Berita Lainnya
-
Potret Pemilihan RT/RW di Metro, Ketika Demokrasi Lokal Berjalan Tanpa Perempuan, Oleh: Arby Pratama
Rabu, 03 Desember 2025 -
DPC PDI Perjuangan Kota Metro Siap Sukseskan Konferda
Rabu, 03 Desember 2025 -
Walikota Dan Tanggung Jawab Antisipasi Bencana, Oleh: Arby Pratama
Selasa, 02 Desember 2025 -
Digitalisasi Retribusi Metro Dimulai, Pemkot Resmikan Aplikasi METAS
Selasa, 02 Desember 2025









