Pemkab Lambar Perkuat Antisipasi Lonjakan Kebutuhan dan Cuaca Ekstrem Jelang Nataru
Wakil Bupati Lampung Barat Mad Hasnurin saat menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung di Hotel Grand Mercure, pada Rabu (3/12/2025). Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung
Barat menegaskan kesiapan menghadapi potensi lonjakan kebutuhan pangan,
peningkatan mobilitas masyarakat, serta cuaca ekstrem menjelang perayaan Natal
2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus utama adalah menjaga stabilitas harga dan
kelancaran distribusi barang di wilayah yang memiliki tantangan geografis cukup
kompleks.
Kesiapan tersebut disampaikan Wakil Bupati Lampung Barat, Drs.
Mad Hasnurin, saat diminta keterangan usai menghadiri High Level Meeting Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung di Hotel Grand Mercure,
pada Rabu (3/12/2025). Menurutnya, Lampung Barat tidak bisa hanya bergantung
pada kebijakan provinsi, tetapi harus memperkuat langkah antisipatif di tingkat
kabupaten.
Mad Hasnurin menilai bahwa kondisi Lampung Barat yang
mengandalkan jalur lintas barat dan sejumlah sentra produksi pangan harus
menjadi perhatian khusus. Pada periode NATARU, jalur ini kerap mengalami
peningkatan lalu lintas yang dapat mengganggu distribusi logistik jika tidak
dipersiapkan sejak awal.
Menurut Wabup, Pemkab Lampung Barat memprioritaskan pemantauan
pasokan komoditas strategis, terutama beras, minyak goreng, gula, dan LPG yang
sering mengalami kenaikan permintaan saat libur panjang. Pemerintah daerah
disebut perlu mempercepat koordinasi dengan BULOG dan distributor untuk
mencegah gejolak harga.
“Kami tidak ingin masyarakat Lampung Barat mengalami kendala
mendapatkan kebutuhan pokok menjelang Nataru. Distribusi dan pasokan adalah
fokus utama kami, karena ini menyangkut stabilitas harga dan kenyamanan
masyarakat,” tegasnya.
Selain itu, Pemkab Lampung Barat juga menaruh perhatian pada
potensi cuaca ekstrem yang bisa mengganggu akses jalan serta menghambat
mobilitas barang dan layanan publik. Sejumlah kecamatan rawan longsor dan
banjir menjadi atensi pemerintah daerah agar upaya mitigasi benar-benar
diterapkan.
Mad Hasnurin mengatakan pihaknya telah meminta BPBD, Dinas
Perhubungan, dan Dinas Ketahanan Pangan memperkuat monitoring lapangan untuk
mendeteksi lebih awal potensi hambatan. Menurutnya, respons cepat lebih penting
dibandingkan sekadar penanganan setelah gangguan terjadi.
“Cuaca ekstrem akhir tahun bisa berdampak pada akses logistik.
Maka, Lampung Barat harus memastikan jalur distribusi aman dan stok pangan
tidak terputus. Antisipasi ini tidak bisa dilakukan menjelang hari H, tapi
harus dimulai jauh sebelum puncak mobilitas terjadi,” ujarnya.
Wabup juga menekankan pentingnya kesiapan energi, terutama BBM
dan LPG, mengingat sejumlah wilayah Lampung Barat masih memiliki akses
distribusi terbatas. Pengawasan pasokan diperlukan agar tidak terjadi antrean
maupun kelangkaan di tengah meningkatnya permintaan masyarakat.
Pemkab Lampung Barat, lanjutnya, akan memperkuat kolaborasi
dengan aparat keamanan, pelaku usaha, dan stakeholder terkait untuk menjaga
keamanan wilayah. Ia meminta jajaran OPD tidak hanya mengandalkan rakor provinsi,
tetapi memperkuat langkah konkret di lapangan.
Dalam pertemuan TPID tersebut, Pemerintah Kabupaten Lampung
Barat juga menyampaikan perlunya pengawasan intensif terhadap potensi spekulan
yang memanfaatkan momentum NATARU untuk memainkan harga. Pemkab menegaskan
tidak akan segan melakukan penindakan jika ditemukan tindakan merugikan
masyarakat.
Wabup menegaskan bahwa langkah antisipatif harus berjalan
paralel dengan pemantauan harga dan stok komoditas secara real time. Pemerintah
daerah, katanya, telah menugaskan perangkat kecamatan dan pasar untuk rutin
melaporkan perkembangan harga.
“Kami ingin memastikan masyarakat Lampung Barat dapat menghadapi
Natal dan Tahun Baru tanpa beban lonjakan harga atau kelangkaan barang. Ini
bukan hanya tugas TPID Provinsi, tetapi tanggung jawab kami sebagai pemerintah
daerah,” katanya.
Wabup juga menyoroti pentingnya menjaga kelancaran pasokan dari
dan menuju sentra produksi pangan Lampung Barat, yang merupakan salah satu
pemasok kebutuhan pangan di wilayah barat Lampung. Ia menilai distribusi dari
petani hingga pasar harus tetap terjaga meski mobilitas meningkat.
High Level Meeting TPID Provinsi Lampung menjadi momentum
penting bagi Pemkab Lampung Barat untuk memperkuat koordinasi lintas sektor.
Namun, Mad Hasnurin menegaskan bahwa tantangan riil justru ada pada
implementasi di lapangan yang memerlukan kerja cepat, bukan seremoni rapat
semata.
“Kami berkomitmen melakukan langkah konkret. Sinkronisasi
kebijakan penting, tetapi yang lebih penting adalah memastikan manfaatnya
dirasakan langsung oleh masyarakat,” ujarnya.
Dengan langkah antisipatif tersebut, Pemkab Lampung Barat
berharap wilayahnya dapat menghadapi musim libur akhir tahun dengan kondisi
aman, lancar, dan tanpa gangguan distribusi. Pemerintah daerah menegaskan
kesiapsiagaan penuh hingga masa puncak transportasi dan konsumsi masyarakat
berakhir. (*)
Berita Lainnya
-
Polres Lampung Barat Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Bencana di Sumatera Barat
Kamis, 04 Desember 2025 -
10 Rumah Terdampak Angin Puting Beliung di Sekincau Lampung Barat
Rabu, 03 Desember 2025 -
SMPN 1 Atap Batu Brak Lampung Barat Sabet Juara 1 Apresiasi Video Inspiratif Tingkat Nasional
Selasa, 02 Desember 2025 -
Dana Desa Tahap II Tak Cair, Pekon di Lampung Barat Minta Pemerintah Pusat Dengarkan Suara Desa
Senin, 01 Desember 2025









