JAC Tinjau Kelas Migran Vokasi Lampung, Jepang Butuh 80 Ribu Pekerja Konstruksi
Wagub Jihan bersama JAC saat meninju kelas Migran Vokasi di SMK 2 Bandar Lampung, Rabu (4/12/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Japanese Association for
Construction Human Resource (JAC) berkunjung ke Provinsi Lampung untuk meninjau
secara langsung pelaksanaan program kelas migran vokasi di SMA Negeri 2 dan SMK
Negeri 4 Bandar Lampung, Kamis (4/12/2025).
Kunjungan ini sekaligus menjadi momentum penting dalam
penjajakan kerja sama penyediaan tenaga kerja terampil di bidang konstruksi
untuk kebutuhan Jepang.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengatakan kedatangan JAC
menunjukkan tingginya minat Jepang terhadap kualitas SDM asal Lampung yang tengah
dipersiapkan melalui program vokasi migran.
"Lampung sangat bangga karena ada asosiasi yang tertarik
dengan program kita. Kita memiliki program spesifik untuk menyiapkan tenaga
kerja sesuai kebutuhan mereka," ujar Jihan.
Menurutnya, JAC ingin melihat langsung bagaimana sistem
pelatihan berjalan serta berdiskusi mengenai peluang kerja sama lanjutan.
Antusiasme sekolah terhadap program ini pun meningkat, tidak
hanya dari sekolah negeri tetapi juga swasta.
"Banyak sekolah swasta yang tertarik. Saat ini kita sedang
melakukan kajian agar pembiayaan tidak sepenuhnya menjadi beban APBD maupun
APBN," jelasnya.
Jihan menyampaikan, Jepang membutuhkan sekitar 80 ribu tenaga
kerja di sektor konstruksi. Dengan peluang besar tersebut, Lampung menargetkan
menyiapkan SDM sebanyak mungkin dengan kualitas yang sesuai standar Jepang.
"Mereka menyampaikan kebutuhan, kualifikasi, dan kualitas
yang dibutuhkan. Kita akan menyesuaikannya. Syukurnya, JAC juga membuka peluang
kerja sama seperti bantuan instrumen dan perlengkapan untuk sekolah vokasi
migran," kata Jihan.
Ia mengatakan jika pihaknya juga menjajaki kerjasama dengan
Universitas Indonesia dan Universitas Lampung untuk bisa memonitor bersama
program tersebut.
Senior Executive Director JAC, Yugo Okamoto, menjelaskan bahwa
dua hal paling penting yang dibutuhkan calon pekerja konstruksi di Jepang
adalah kemampuan bahasa Jepang dan keterampilan teknis sesuai bidang pekerjaan.
"Bahasa Jepang sangat diprioritaskan. Selanjutnya adalah
keahlian sesuai pekerjaan yang akan digeluti," jelas Okamoto.
Ia menyampaikan, JAC mendorong setiap perusahaan konstruksi di
Jepang untuk memberikan dukungan berupa pelatihan langsung bagi calon pekerja
dari Indonesia.
Menurutnya, Jepang saat ini tengah menghadapi kekurangan tenaga
kerja sehingga membutuhkan dukungan SDM dari berbagai negara.
"Kebutuhan tenaga kerja di bidang konstruksi mencapai 80
ribu. Kami berharap Indonesia bisa menjadi penyumbang SDM terbesar,"
ucapnya.
Okamoto juga menegaskan bahwa peluang bekerja di Jepang tidak
hanya bermanfaat bagi Jepang, tetapi juga bagi para pekerja Indonesia setelah
kembali ke tanah air.
"Setelah bekerja dan mendapat pengalaman di Jepang, kami
berharap mereka bisa memanfaatkannya ketika kembali ke Indonesia. Kami ingin
SDM muda Indonesia bermanfaat bagi kedua negara," tambahnya. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung dan JSC Evaluasi Lampung-In, Pengguna Tembus 39 Ribu
Kamis, 04 Desember 2025 -
Program SPHP Jagung Pakan Berlanjut Hingga Januari 2026
Kamis, 04 Desember 2025 -
DAMRI Lampung Siapkan 120 Armada, Ramp Check Diperketat Jelang Nataru
Kamis, 04 Desember 2025 -
Sistem Delay hingga Posko Alat Berat, Dishub Lampung Siapkan Strategi Atasi Kepadatan Nataru
Kamis, 04 Desember 2025









