BPTD Lampung Prediksi Lonjakan Kendaraan Saat NATARU, Lima Posko Disiagakan
Kepala BPTD Kelas II Lampung, Jonter Sitohang. Foto: Sandika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Lampung memprediksi akan terjadi lonjakan lalu lintas kendaraan maupun penumpang selama masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru).
Mengantisipasi hal tersebut, BPTD menyiapkan lima unit posko kesiapsiagaan yang beroperasi selama 18 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.
Kepala BPTD Kelas II Lampung, Jonter Sitohang, mengatakan puncak arus kendaraan diperkirakan terjadi pada 24–25 Desember 2025 dan puncak arus balik diprediksi berlangsung pada 3–4 Januari 2026.
Ia menyebut, seluruh sektor transportasi darat, baik jalur tol, non-tol, hingga Pelabuhan Bakauheni akan menghadapi peningkatan signifikan pada hari puncak.
Di Pelabuhan Bakauheni, BPTD memprediksi pergerakan kendaraan mencapai 14.983 unit, meningkat dari tahun sebelumnya sebanyak 11.110 unit.
"Prediksi produksi kendaraan pada hari puncak Nataru di Pelabuhan Bakauheni mencapai 14.983 unit, atau meningkat sekitar 6 persen dari tahun sebelumnya,” jelas Jonter, Rabu (03/12/2025).
Selain kendaraan, pergerakan penumpang juga diperkirakan mengalami peningkatan hingga 18 persen, dengan estimasi mencapai 4.580 penumpang pada hari puncak.
Jonter menambahkan, persiapan sarana dan prasarana penyeberangan telah dimaksimalkan. Saat ini terdapat 65 kapal, dengan enam kapal berada dalam masa docking sehingga total 69 kapal akan beroperasi melayani penumpang selama Nataru.
Kapal-kapal tersebut akan beroperasi melalui tujuh dermaga, terdiri dari satu dermaga eksekutif dan enam dermaga reguler, dengan kapasitas angkut mencapai 15.720 unit kendaraan per hari.
Sebagai langkah antisipatif, BPTD juga menyiapkan skema operasional Tiba Bongkar Berangkat (TBB) di Pelabuhan Merak jika terjadi antrean panjang di Bakauheni.
"Kalau antrean cukup parah, angkutan barang akan dialihkan ke pelabuhan pendukung seperti BBJ Muara Pilu dan WKB,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, berbagai langkah yang disiapkan merupakan bagian dari evaluasi pelaksanaan Nataru tahun sebelumnya dan antisipasi kemungkinan cuaca ekstrem di akhir tahun.
Pada sektor transportasi darat, Terminal Tipe A Rajabasa diprediksi melayani 17.239 penumpang selama periode Nataru. Namun, dari catatan BPTD, jumlah tersebut mengalami penurunan 13,87 persen pada realisasi Nataru 2024/2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk memastikan pelayanan dan pengawasan berjalan optimal, BPTD mendirikan lima posko pemantauan Nataru yang ditempatkan di wilayah strategis, yaitu Kantor Induk BPTD Lampung, Terminal Rajabasa, Terminal Betan Subing, UPPKB Way Urang, dan Pelabuhan Bakauheni.
Selain mendirikan posko statis, BPTD melakukan monitoring mobile di jalur wisata pada Jalan Nasional dan Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar.
"Untuk kawasan wisata seperti Pantai Pesawaran, pantai-pantai di Lampung Selatan, serta ruas Tol Bakter dilakukan monitoring mobile,” tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Wiyadi Tegaskan DPC PDI Perjuangan Bandar Lampung Siap Sukseskan Konferda
Rabu, 03 Desember 2025 -
Komisi X DPR RI dan Kemdikti Saintek Gandeng Teknokrat Perkuat Sistem Kampus Aman dari Kekerasan
Rabu, 03 Desember 2025 -
Pencuri Gasak Empat Ban Mobil di Kos Bandar Lampung, Aksinya Terekam CCTV
Rabu, 03 Desember 2025 -
Pemprov Lampung Perkuat Sinergi TPID untuk Kendalikan Inflasi Jelang Nataru
Rabu, 03 Desember 2025









