Bangun Furniture dari Sampah Warga Metro, PSN Desak Kolaborasi Serius Pemkot
Founder Pesantren Sampah Nusantara (PSN), Slamet Riyadi saat memamerkan karya kursi berbahan limbah plastik plastik. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Pesantren Sampah Nusantara (PSN) Banjarsari,
Kecamatan Metro Utara, kembali membuat gebrakan melalui inovasi pemanfaatan
sampah menjadi produk furnitur bernilai ekonomi tinggi.
Di tengah persoalan sampah yang terus menjadi masalah tahunan di Kota
Metro, PSN justru menunjukkan bahwa sampah bukan sekadar limbah, melainkan
sumber ekonomi yang dapat menghidupkan dapur warga.
Founder PSN, Slamet Riyadi menegaskan bahwa pihaknya saat ini telah
menggandeng 160 kepala keluarga di wilayah Metro Utara yang menjadi donatur
sampah. Mereka secara konsisten menyedekahkan sampah rumah tangga, baik organik
maupun non-organik untuk diberdayakan.
"Kami ada 160 kepala rumah tangga di wilayah Metro Utara yang telah
menjadi donatur sampah dan selalu mensedekahkan sampahnya. Baik sampah organik
maupun non-organik. Yang organik kami manfaatkan untuk pupuk dan pakan magot,
sedangkan non-organik kami olah menjadi produk karya seperti furnitur ini,"
kata Slamet Riyadi kepada Kupastuntas.co, Selasa (2/12/2025).
Tak hanya sebagai upaya penyelamatan lingkungan, gerakan ini juga bertujuan
membangun ekonomi kreatif akar rumput melalui industri furnitur hasil daur
ulang. Dari botol plastik, kayu bekas, dan berbagai material tidak terpakai,
PSN menciptakan meja, kursi dan aneka souvenir kerajinan yang mulai dilirik
konsumen.
Slamet menegaskan bahwa pemerintah daerah sejatinya memiliki peluang besar
untuk mengembangkan inovasi berbasis komunitas semacam ini. Menurutnya, pemkot
justru belum memaksimalkan potensi warga yang bergerak aktif secara mandiri.
"Ini peluang besar bagi Pemerintah Kota Metro untuk menangkap
inovasi-inovasi masyarakat yang bisa go nasional maupun internasional. Kami
berharap pemerintah dapat memberikan dukungan yang aktif, bukan sekadar hadir
saat kegiatan seremonial," ungkapnya.
PSN menilai bahwa perjalanan Metro menuju penghargaan Adipura tidak akan
pernah berhasil jika pendekatan pemerintah masih sebatas formalitas tanpa
sentuhan nyata kepada basis komunitas.
"Kami berharap peran serta pemerintah tidak hanya pada kegiatan
seremonial, tapi benar-benar menyentuh kepentingan publik secara luas,
khususnya dalam menjemput Adipura yang kita dambakan," tegasnya.
Menurut Slamet, selain menjadikan Metro kota bersih, gerakan pengolahan
sampah mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga.
"Kami berkomitmen mendukung pemerintah dalam menyiapkan produk daur
ulang berbahan sampah untuk pemberdayaan masyarakat, agar menghasilkan tambahan
cuan di dapur setiap rumah warga," harap Slamet.
Slamet juga mengajak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro agar turun tangan
dalam persoalan sampah dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
"Ayo dong, waktunya Pak Wali dan Pak Wakil peduli urusin sampah di
Metro dan bantu dapur masyarakat lewat pemanfaatan sampah. Saya yakin Pak Wali
dan Pak Wakil punya cita-cita yang sama untuk mewujudkan kota bersih dengan
pelaku ekonomi kreatif yang tumbuh dan berdampak pada peningkatan ekonomi
kerakyatan," serunya.
PSN menilai bahwa tantangan terbesar pemerintahan saat ini adalah
keberanian mengambil kebijakan strategis terkait pengelolaan sampah dan ekonomi
hijau.
"Penanganan sampah dan pemanfaatannya sebagai produk bernilai ekonomi
adalah tantangan besar bagi Pemerintahan Bambang–Rafieq. Dan untuk menjawab
tantangan itu, kami siap menjadi mitra strategis pemerintah," tandasnya.
Gerakan seperti PSN membuktikan bahwa perubahan besar lahir dari gerakan
kecil masyarakat. Namun, tanpa kebijakan yang berpihak, inovasi hanya akan
menjadi dokumentasi seremonial tanpa dampak sistemik.
Kota Metro selama bertahun-tahun berbicara tentang Adipura, tetapi
realisasi pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masih jalan di tempat. Kini
publik menunggu apakah Pemkot Metro akan masuk ke arena kerja nyata atau
kembali asyik dalam panggung seremonial. (*)
Berita Lainnya
-
Ketika Kota Pendidikan Masih Lupa pada Gurunya, Oleh : Arby Pratama
Selasa, 25 November 2025 -
Ribuan Hektare Sawah Jadi Andalan, Metro Genjot Produktivitas Petani
Selasa, 25 November 2025 -
Ratusan Warga Serbu Pasar Murah di Mulyojati Metro
Selasa, 25 November 2025 -
Pesan Tegas Walikota Metro Usai Lantik Dua Pejabat Strategis
Senin, 24 November 2025









