• Senin, 01 Desember 2025

Periode Angkutan Nataru 2025/2026: Kemenhub Prediksi 119,5 Juta Penduduk Lakukan Perjalanan, Siapkan Diskon Tarif Transportasi

Senin, 01 Desember 2025 - 13.48 WIB
12

Rapat koordinasi pusat dan daerah dalam rangka mengantisipasi momentum Natal 2025 dan tahun baru 2026, yang dilaksanakan secara Daring, Senin (1/12/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI memprediksi, sebanyak 119,5 juta penduduk Indonesia berencana melakukan perjalanan ke luar kota pada periode libur Natal dan tahun baru (2025/2026).

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Kemenhub, Antoni Arif Priadi saat rapat koordinasi pusat dan daerah dalam rangka mengantisipasi momentum Natal 2025 dan tahun baru 2026, yang dilaksanakan secara Daring, Senin (1/12/2025).

"Beradasrkan hasil survei Nataru 2025/2026, dari 283,5 juta penduduk Indonesia, diperkirakan 42,01 persen atau 119,5 juta penduduk berencana melakukan perjalanan ke luar kota, meningkat 2,71 persen dibandingkan survei pergerakan Nataru 2024/2025,” ungkap Antoni.

"Sedangkan yang belum atau tidak berencana melakukan perjalanan ke luar kota sebanyak 57,99 persen,” imbuhnya.

Antoni menjelaskan, Kemenhub akan membuka posko yang dimulai pada tanggal 18 Desember 2025 dan berakhir pada 5 Januari 2026. Kecuali untuk perhubungan udara berakhir lebih awal. Dan untuk perhubungan laut umumnya perjalanan kapal melebihi hari atau lebih panjang sampai 8 Januari 2026.

"Berdasarkan prediksi, akan terjadi lonjakan puncak arus pergi itu di tanggal 24 Desember 2025, dan hasil survei menunjukkan masyarakat cenderung bepergian di pagi hari. Kemudian puncak arus balik akan terjadi pada Jumat7 2 Januari 2026 dan terjadi pagi hari,” katanya.

Menurutnya, lonjakan penumpang tersebut tentu menyebabkan kemacetan, termasuk pasar tumpah, penumpukan penumpang pada simpul transportasi, isu keselamatan serta antisipasi perubahan cuaca. 

"Jadi dari masing-masing moda transportasi ini menyiapkan beberapa rencana mitigasi, tentu ini perlu masukan dari pemda untuk melengkapi kebutuhan yang ada,” jelas dia. 

Lebih lanjut, Antoni mengatakan terdapat beberapa stimulus diskon tiket untuk angkutan kereta api, pelni, dan penyeberangan ASDP, dengan total diskon ditargetkan 2.142.521 penumpang, 491.776 kendaraan, dan anggaran Rp177.141.125.365.

Adapun rinciannya, diskon angkutan kereta api: sasaran penerima 1.509.080 penumpang, besaran manfaat 30 persen tiket KA ekonomi (non penugasan), anggaran Rp120.682.092.000.

Jumlah perjalanan KA sebanyak 182 KA/hari (156 KA Reguler dan 26 KA tambahan selama 14 hari.

Diskon angkutan laut (PELNI): sasaran penerima 405.881 penumpang, besaran manfaat 20 persen dari tarif dasar, anggaran Rp24.912.926.600.

Komponen pembentuk lainnya berupa asuransi (Rp6.000) dan pass pelabuhan yang berfariatif (Rp1.500 sampai dengan Rp47.500).

Diskon angkutan penyeberangan (ASDP): sasaran penerima 227.560 penumpang dan 491.776 kendaraan, besaran manfaat 100 persen tarif jasa kepelabuhan, anggaran Rp31.646.106.765.

Terdapat 16 pelabuhan (8 lintasan) persentase diskon terhadap harga tiket besarannya bervariatif (6,55 persen sampai dengan 31,05 persen) berdasarkan masing-amasing pelabuhan penyeberangan.

Kemudian untuk angkutan udara ada diskon tiket namun proyeksi penurunnya ini tidak langsung pada harga tiket tetapi dibebankan kepada beberapa komponen tiket pesawat sebesar 13-14 persen, di antaranya PPN, harga bahan bakar, pajak jasa penumpang, maupun pajak pesawat udaranya. 

Periode diskon transportasi pada Nataru 2025-2026 untuk angkutan laut PELNI yaitu 17 Desember – 10 Januari 2026. Angkutan KA, ASDP, dan pesawat udara 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026.

"Terkait kolaborasi, kami mendukung posko yang banyak di daerah, tentu 537 UPT kami di daerah sudah diimbau untuk koordinasi dengan pemerintah daerah khususnya dengan Dinas Perhubungan,” tutupnya. (*)