• Senin, 01 Desember 2025

Lampung Berduka untuk Sumatera: Komisi V DPRD Minta Mitigasi Diperkuat Hadapi Musim Hujan

Senin, 01 Desember 2025 - 13.31 WIB
16

Anggota Komisi V DPRD Lampung, Deni Ribowo. Foto: Sandika/Kupastuntas.co.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Duka mendalam menyelimuti Pulau Sumatera. Tiga provinsi, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dilanda banjir bandang dan longsor yang merenggut ratusan korban jiwa. Derita yang terjadi di wilayah tersebut turut dirasakan masyarakat Lampung.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Deni Ribowo, menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa yang mendalam atas tragedi kemanusiaan itu.

Ia mengatakan sejumlah relawan asal Lampung telah bergerak cepat menuju lokasi terdampak untuk membantu proses penanganan bencana.

"Kita melihat teman-teman relawan Lampung sudah datang langsung ke lokasi bencana. Ini peristiwa kemanusiaan yang harus kita bantu bersama,” ujarnya, saat diwawancarai, Senin, (01/12/2025).

Menurutnya, bencana alam adalah sesuatu yang tidak dapat ditolak, terlebih di tengah kondisi cuaca ekstrem yang tidak menentu. Meski alat berat sempat kesulitan masuk akibat tingginya curah hujan, kementerian terkait terus turun ke lapangan untuk membuka akses menuju titik-titik posko masyarakat.

"Kami dari DPRD Lampung turut berduka cita atas musibah ini,” tambahnya.

Menanggapi kesiapsiagaan daerah, Deni meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memperkuat langkah mitigasi menghadapi potensi bencana, terutama memasuki musim penghujan.

"Pemetaan kawasan rawan bencana, kesiapan posko, serta koordinasi lintas sektor harus terus ditingkatkan. BPBD juga intens melaporkan perkembangan mitigasi kepada Komisi V,” jelasnya.

Ia menuturkan bahwa berbagai simulasi dan pelatihan bencana sudah dilakukan, mulai dari Polda Lampung, Basarnas, BPBD, hingga jaringan relawan. Namun kewaspadaan tetap harus dijaga, mengingat Lampung memiliki beragam potensi ancaman.

"Selain curah hujan, kita juga harus siap menghadapi ancaman megathrust, sesar Tarahan, hingga aktivitas Gunung Anak Krakatau. Tapi memasuki musim penghujan ini, yang paling perlu kita waspadai adalah banjir,” ucapnya.

Deni mengimbau masyarakat agar tetap waspada namun tidak panik menghadapi potensi banjir yang hampir setiap tahun terjadi di sejumlah wilayah Lampung.

"Banjir bukan hanya terjadi di Bandar Lampung, tapi kabupaten/kota lain juga punya potensi. Yang penting masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan agar keselamatan keluarga bisa terjaga,” tuturnya.

Saat disinggung mengenai kondisi hutan di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang dituding turut memicu bencana, Deni menyatakan belum bisa menilai lebih jauh.

"Kita belum melihat ke arah sana. Kondisi geografis di sana adalah perbukitan. Kalau di Lampung, kawasan perbukitan merupakan hutan lindung dan sejauh ini masih cukup baik,” katanya.

Menurutnya, meskipun Lampung memiliki ancaman bencana yang cukup besar, pihak terkait telah melakukan berbagai persiapan sesuai laporan yang diterima Komisi V. (*)