• Senin, 01 Desember 2025

BPBD Lampung Perkuat Sistem Peringatan Dini Cuaca Ekstrem

Senin, 01 Desember 2025 - 15.14 WIB
26

Analis Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung terus berupaya meningkatkan kapasitas sistem peringatan dini dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem yang masih berpeluang terjadi di wilayah Lampung.

Analis Bencana BPBD Provinsi Lampung, Wahyu Hidayat mengatakan, risiko bencana selalu dipengaruhi oleh tiga unsur utama, yakni hazard (bahaya), vulnerability (kerentanan) dan capacity (kapasitas).

Ketiganya menentukan seberapa besar dampak yang mungkin timbul ketika suatu kejadian alam terjadi.

"Jika hazard nya besar, kemudian bertemu dengan kerentanan tinggi dan kapasitas rendah, maka risiko bencananya juga akan besar. Tapi kalau kerentanan bisa ditekan dan kapasitas ditingkatkan, risiko pasti turun, meskipun bahaya alamnya tetap ada," jelas Wahyu, saat dimintai keterangan, Senin (1/12/2025).

Wahyu menegaskan bahwa sistem peringatan dini tidak dapat dilakukan secara mendadak atau hanya mengandalkan pemberitahuan last-minute. Ada beberapa tahapan yang wajib dipenuhi sebagai bentuk antisipasi. Diantaranya masyarakat harus mengetahui risiko melalui edukasi yang rutin dan mudah dipahami. Sumber ancaman harus dipantau secara terus-menerus oleh lembaga teknis.

Informasi pemantauan harus disebarluaskandengan cepat kepada masyarakat dan masyarakat harus mampu merespons ketika peringatan dikeluarkan.

"Kalau satu saja dari empat elemen ini tidak berjalan, masyarakat akan kesulitan mengambil langkah tepat saat bahaya terjadi," tegasnya.

Ia mengatakan BPBD terus meningkatkan sistem peringatan dini agar lebih responsif. Pihaknya melakukan pemantauan cuaca secara 24 jam dan berkoordinasi langsung dengan seluruh BPBD kabupaten/kota melalui sistem komunikasi terpadu.

"Begitu ada indikasi cuaca mengarah ke level berbahaya, kita langsung menyampaikan informasi kepada semua daerah untuk segera bersiap," ujarnya.

Ia menyebut bahwa siklon yang sebelumnya sempat memengaruhi kondisi cuaca di Indonesia termasuk penyebab banjir bandang di Sumatera kini telah bergerak ke utara, memasuki Laut Cina Selatan menuju Vietnam dan terus melemah.

Wahyu menegaskan bahwa distribusi informasi yang cepat dan akurat adalah senjata paling efektif dalam menekan kerentanan masyarakat.

"Kalau informasi bahaya bisa sampai lebih awal, masyarakat bisa lebih siap. Tantangannya adalah distribusi informasi ini yang masih sering terkendala. Karena itu, BPBD Lampung terus memperbaiki sistem komunikasi bencana," ujarnya. (*)