Kolaborasi Tiga Generasi Warnai Puncak Festival Pendidikan Lampung Barat
Puncak Festival Kolaboratif Guru, Siswa dan Orang Tua yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Puncak Festival Kolaboratif Guru, Siswa dan Orang Tua yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Barat hari ini menampilkan suasana berbeda dari kegiatan pendidikan pada umumnya.
Ratusan peserta dari berbagai satuan pendidikan memenuhi area acara untuk menunjukkan karya, kreativitas, dan kolaborasi lintas generasi yang dipusatkan di Lapangan Pemda Lampung Barat, Rabu (26/11/2025).
Festival yang berlangsung sejak 23–25 November 2025 ini menghadirkan rangkaian kegiatan yang merangkul semua unsur dunia pendidikan. Tidak hanya guru dan siswa, para orang tua juga tampil sebagai aktor utama dalam berbagai pertunjukan dan pameran kolaboratif.
Pada pembukaan kegiatan, peserta disuguhi berbagai penampilan seni yang dikerjakan bersama oleh guru, siswa, dan orang tua.
Gelaran ini sekaligus menunjukkan bahwa proses belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui aktivitas seni yang melibatkan banyak pihak.
Rangkaian aktivitas semakin meriah dengan hadirnya stan makanan sehat buatan orang tua siswa. Stan tersebut menjadi salah satu titik antusiasme tertinggi karena menampilkan kreativitas keluarga dalam mendukung pola hidup sehat di lingkungan sekolah.
"Selain itu, pameran literasi, numerasi, dan seni karya guru dan siswa menjadi ruang apresiasi yang memperlihatkan bagaimana proses pembelajaran dijalankan secara kreatif dan terukur. Berbagai karya tulis, inovasi pembelajaran, hingga produk seni dipamerkan secara terbuka," kata dia.
Pada hari kedua, festival dilanjutkan dengan lomba-lomba kolaboratif seperti pentas seni, baca puisi, tari, dan musik.
Setiap lomba dirancang untuk melibatkan guru, siswa, dan orang tua secara bersamaan sehingga memperkuat hubungan emosional dan komunikasi antara keluarga dan sekolah.
Tidak hanya menampilkan seni, kegiatan edukatif keluarga seperti kuis pendidikan dan games kerja sama juga menarik perhatian peserta.
Aktivitas ini menjadi ruang pembelajaran yang menyenangkan sekaligus sarana mempererat hubungan antara orang tua dan anak.
Kemudian, pentas budaya khas Lampung Barat turut memeriahkan festival sebagai bentuk pelestarian kearifan lokal. Penampilan ini menjadi pengingat bahwa pendidikan juga berperan menjaga identitas budaya daerah.
Di hari terakhir yang menjadi puncak acara, Disdikbud menggelar Upacara Hari Guru Nasional (HGN) yang diikuti seluruh guru, baik ASN maupun honorer.
Momentum ini menjadi ajang apresiasi atas dedikasi para pendidik dalam membangun kualitas pendidikan di Lampung Barat.
Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan kepada guru dan siswa dengan karya terbaik selama festival berlangsung. Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Disdikbud Lampung Barat, Tati Sulastri.
Tati mengatakan, festival ini bukan sekadar seremoni peringatan Hari Guru, tetapi menjadi ruang baru bagi kreativitas dan interaksi antar unsur pendidikan.
Ia menilai kegiatan ini menjadi gambaran wajah baru pendidikan yang lebih inklusif dan kolaboratif.
"Ketika guru, siswa, dan orang tua bisa hadir di satu panggung yang sama, kita sedang menunjukkan bahwa pendidikan adalah kerja bersama. Inilah semangat yang ingin kami bangun,” ujar Tati.
Ia menegaskan bahwa Disdikbud Lampung Barat terus mendorong pola pembelajaran yang melibatkan partisipasi aktif keluarga. Menurutnya, sistem pendidikan akan semakin kuat bila sekolah dan masyarakat bergerak sejalan.
Selain itu, festival ini juga dirangkaikan dengan Pagelaran Kolaborasi Seni Budaya Semarak HGN, Gebyar PAUD se-Lampung Barat, serta berbagai stan kreatif dari tiap kecamatan. Semua kegiatan dirancang untuk menggambarkan keberagaman potensi pendidikan di daerah tersebut.
Dalam penutupannya, Tati berharap festival ini menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah untuk menghadirkan ruang belajar yang lebih terbuka, kreatif, serta melibatkan banyak pihak dalam proses pendidikan.
"Pendidikan bukan lagi soal ruang kelas. Hari ini kita melihat bahwa panggung kolaborasi justru menjadi ruang belajar yang paling hidup,” katanya.
Festival Kolaboratif Guru, Siswa, dan Orang Tua ini ditutup dengan parade dari KKG, MGMP, IGTK, dan komunitas guru lainnya yang menjadi simbol penguatan ekosistem pendidikan di Lampung Barat. (*)
Berita Lainnya
-
Kasus Penipuan Revitalisasi Sekolah, Sosok yang Dibawa Sekda ke Hadapan Kepsek Lambar Ternyata Eks Cawabup Poso
Rabu, 26 November 2025 -
Wisatawan Tewas Terseret Arus di Air Terjun Kalong Lampung Barat
Rabu, 26 November 2025 -
Polda Lampung Usut Kasus Penipuan Revitalisasi Sekolah yang Seret Nama Sekda dan 46 Kepsek di Lambar
Selasa, 25 November 2025 -
Cadangan Pangan Lampung Barat Dinilai Belum Punya Mekanisme Jelas
Selasa, 25 November 2025









