Produksi Sampah Nonorganik MBG di Bandar Lampung Capai 780 Kg Per Hari
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, menyampaikan perkembangan pengelolaan sampah di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di Kota Bandar Lampung.
Total terdapat 78 dapur MBG yang yang telah dilakukan pengecekan terkait Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), pemilahan sampah, hingga kewajiban retribusi.
Menurut Yusnadi, DLH telah mengimbau seluruh dapur MBG untuk melakukan pemisahan sampah organik dan nonorganik.
Sampah organik sebagian besar tidak diangkut oleh DLH karena sudah dimanfaatkan oleh peternak maupun untuk budidaya ikan. Sementara itu, sampah nonorganik menjadi tanggung jawab DLH untuk diangkut setiap hari.
"Untuk 78 dapur MBG, retribusi yang ditetapkan Rp500 ribu per dapur per bulan, sesuai Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung. Namun retribusi diberikan hanya kepada dapur yang sudah bersurat dan mengajukan layanan pengangkutan sampah,” jelasnya, Senin (24/11/2025).
DLH menjamin pengangkutan sampah dilakukan setiap hari, dengan rata-rata 10 kilogram sampah nonorganik per dapur.
"Jadi total sampah yang masuk ke DLH dari dapur MBG mencapai sekitar 780 kilogram per hari, " ungkapnya.
Yusnadi menegaskan bahwa mekanisme pembayaran retribusi dilakukan secara non-tunai.
"Pembayarannya memakai SKRD. Nanti dapur akan mendapatkan nomor rekening BRIVA dan melakukan pembayaran melalui Bank BRI. Semua dilakukan secara digital agar lebih transparan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa tim DLH telah turun langsung ke seluruh dapur MBG untuk mengecek pengelolaan IPAL dan pemilahan sampah. Bagi dapur yang belum optimal, DLH meminta agar segera melakukan perbaikan.
"Alhamdulillah sebagian besar pengelolaan sudah baik. Yang belum baik akan kami minta untuk segera memperbaiki. DLH tetap memberikan pendampingan agar seluruh dapur tertib pengelolaan sampah dan lingkungannya,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Kasus DBD Capai 382, Pemkot Bandar Lampung Imbau Warga Perketat 3M Plus
Senin, 24 November 2025 -
Pengamat: Ijtima Ulama Dunia Beri Energi Spiritual dan Peluang Ekonomi bagi Lampung
Senin, 24 November 2025 -
Ribuan Kios Terisi, Ijtima Ulama Dunia Jadi Magnet Ekonomi Baru
Senin, 24 November 2025 -
PWNU Lampung Imbau Warga NU Tetap Tenang Sikapi Dinamika Internal PBNU
Senin, 24 November 2025









