• Jumat, 21 November 2025

Pembunuh Guru Asal Lampung Timur di OKU Dibekuk, Polisi Dalami Motif Pelaku

Jumat, 21 November 2025 - 13.48 WIB
10

Polisi menggring pelaku pembunuhan terhadap Sayidatul Fitriyah. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Timur – Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap Sayidatul Fitriyah (27), guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) asal Lampung Timur yang bertugas di SMP Negeri 46 Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Pelaku diketahui masih bertetangga dengan korban di kawasan tempat tinggalnya.

Penangkapan berlangsung pada Jumat (21/11/2025) dini hari di Dusun IV Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) OKU. Pelaku berinisial RW alias Iwan (29) dibekuk Tim Resmob Polres OKU setelah dilakukan penyisiran di sejumlah titik persembunyian.

Sayidatul sebelumnya ditemukan tewas di rumah kosnya di Desa Suka Pindah pada Rabu malam (19/11/2025). Kondisi korban sangat mengenaskan, mulutnya terikat menggunakan jilbab, sementara tangan dan kaki dalam keadaan terbelenggu. Penemuan jenazah berawal dari kecurigaan tetangga yang melihat sepeda motor korban masih terparkir sejak siang hingga malam hari.

Polisi yang datang ke lokasi langsung mengevakuasi jenazah ke Puskesmas terdekat untuk pemeriksaan awal sebelum dibawa ke RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja. Sejumlah barang milik korban hilang, seperti satu unit handphone dan kunci sepeda motor, sedangkan motor dan laptop masih berada di tempat.

Korban merupakan warga Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Lampung Timur. Ia baru dua bulan diangkat sebagai ASN PPPK pada 1 Oktober 2025 dan mengajar sebagai guru TIK di SMP Negeri 46 OKU yang berlokasi cukup jauh dari tempat kosnya.

Menurut keluarganya, Sayidatul dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan bersedia mengabdi di pelosok demi menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Ibunda korban, Kasyati, mengungkapkan bahwa anaknya tidak memiliki persoalan pribadi maupun hubungan asmara yang mencurigakan.

“Setahu saya, anak saya belum punya pacar. Dia fokus bekerja sebagai guru,” ucapnya.

Keluarga sempat menolak autopsi sehingga penyebab pasti kematian belum dapat disampaikan oleh kepolisian. Namun, penyidik terus mendalami motif pelaku, termasuk kemungkinan tindak pencurian atau faktor kedekatan hubungan antara pelaku dan korban.

Kasus ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan rekan sesama guru. Mereka berharap proses hukum berjalan maksimal dan memberikan keadilan bagi almarhumah.

Polisi memastikan pengusutan masih berlanjut dan akan menyampaikan perkembangan begitu seluruh pemeriksaan rampung. (*)