• Kamis, 20 November 2025

Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Pemprov Lampung Genjot Produksi Komoditas Strategis

Kamis, 20 November 2025 - 08.25 WIB
18

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung untuk terus memperkuat peran daerahnya sebagai lumbung pangan nasional.

Mirzani mengungkapkan bahwa Lampung merupakan salah satu sentra produksi pangan terbesar di Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah serta beragam komoditas unggulan di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.

"Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang mandiri dan berdaulat pangan. Tahun 2025, produksi padi kami diproyeksikan mencapai 3,5 juta ton, dengan surplus beras hampir 800 ribu ton, dan menempatkan Lampung di peringkat lima nasional," kata Gubernur baru-baru ini.

Selain padi, lanjut Mirzani, produksi jagung di Lampung juga mencapai hampir 3 juta ton per tahun dan menempati peringkat ketiga nasional. Kelebihan produksi ini turut mendukung industri pakan ternak, yang berdampak pada peningkatan populasi ayam dan kambing.

"Setiap bulan, Lampung mampu memproduksi sekitar 3 juta ekor ayam, sementara jumlah ternak kambing kami merupakan yang terbanyak kedua di Indonesia," jelasnya.

Gubernur juga menyebut komoditas unggulan lainnya seperti gula dan singkong, di mana Lampung berkontribusi hingga 60 persen terhadap total produksi singkong nasional.

Mirzani menjelaskan, sejak Presiden Prabowo Subianto menjabat, petani di Lampung mulai merasakan peningkatan kesejahteraan melalui kebijakan penetapan harga gabah dan jagung yang lebih menguntungkan.

"Harga gabah naik signifikan, membuat pendapatan petani meningkat hampir dua kali lipat. Ekonomi desa kini bergeliat karena uang berputar di sentra-sentra pertanian," ungkap Mirzani.

Gubernur juga mengapresiasi TNI Angkatan Laut yang berhasil mengembangkan pilot project kedelai unggul di Lampung Utara. Ia mengatakan, keberhasilan ini membuka peluang besar untuk mengurangi ketergantungan impor kedelai dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

"Kedelai sangat cocok dikembangkan di Lampung. Jika dipadukan dengan produksi jagung yang besar, kita dapat menghasilkan pakan ternak murah dan memperkuat kedaulatan pangan nasional," ujar Gubernur.

Ia berharap ada dukungan dari Kementerian Pertanian agar Lampung dapat ditetapkan sebagai sentra pengembangan kedelai nasional.

"Kami yakin di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Lampung akan menjadi daerah yang maju, mandiri, dan mampu memberi makan wilayah lain di Indonesia," imbuhnya.

Selain itu, Pemprov Lampung terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, khususnya bersama Polda Lampung, dalam mendukung pencapaian target produksi komoditas strategis seperti jagung dan beras.

“Kami di Provinsi Lampung banyak berkolaborasi dengan Polda Lampung terutama dalam pencapaian target komoditas jagung dan beras. Ke depan, kami juga akan melakukan penyuluhan bagi petani yang akan melakukan migrasi dari singkong ke jagung,” kata Mirzani.

Ia menegaskan bahwa Pemprov Lampung mendorong petani singkong untuk beralih ke komoditas jagung karena prospeknya yang lebih menjanjikan serta adanya jaminan penyerapan hasil panen oleh Bulog.

Pemerintah juga menyiapkan dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) hasil kerja sama dengan Bank Lampung, serta dukungan off-taker dari industri pakan ternak.

“Kami akan mulai memigrasikan beberapa luasan lahan singkong menjadi jagung. Untuk itu, kami memohon dukungan terutama untuk bantuan bibit jagung dan pompa air. Melalui sinergi antara Pemprov, Bank Lampung, Bulog, dan industri pakan, kami ingin mempercepat alih komoditas ini,” ujarnya.

Sementara itu, Polda Lampung turut berkontribusi dalam mendukung program ketahanan pangan melalui pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polda Lampung di Desa Purwotani, Kabupaten Lampung Selatan.

Gudang yang berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi ini mampu menampung sekitar 1.400 ton jagung. Fasilitas tersebut dilengkapi empat alat pengering, empat mesin pemipil jagung mobile, dan empat hand tractor yang dapat digunakan masyarakat.

Saat ini, gudang tersebut telah menampung sekitar 30 ton jagung hasil serapan dari Bulog maupun masyarakat sekitar. Selain itu, penanaman jagung serentak juga dilakukan di lahan seluas 1.054 hektare yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Lampung. (Ria)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Kamis 20 November 2025 dengan judul “Pemprov Lampung Genjot Produksi Komoditas Strategis”