• Rabu, 19 November 2025

Produksi Padi Lampung 2025 Diprediksi Capai 3,20 Juta Ton

Rabu, 19 November 2025 - 14.11 WIB
16

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Elvira Umihanni. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung memprediksi produksi padi di Lampung pada tahun 2025 mencapai 3,20 juta ton setara dengan gabah kering giling (GKG).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Elvira Umihanni, mengatakan produksi gabah yang diprediksi sebesar 3,20 juta ton itu sesuai target yang telah ditetapkan oleh pihaknya.

"Produksi gabah yang diprediksi sebesar 3,20 juta ton itu telah sesuai target yang ditetapkan oleh dinas. Tahun lalu kita hanya 2,79 juta ton. Jadi kalau tahun ini meningkat 3,2 juta ton itu sudah bagus sekali, sudah naik sekitar 400 ribu ton," katanya saat dimintai keterangan, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, jika petani melakukan penanaman pada akhir tahun 2025, maka hasil panen baru akan muncul pada tahun 2026 karena panen terakhir untuk tahun berjalan harus selesai pada Desember.

"Kalau tanam sekarang itu berarti panennya tahun depan di 2026. Karena yang panen terakhir itu terakhir di Desember. Sementara sekarang ini udah musim tanam. Nah terakhir panen itu ya di Oktober, awal-awal November," kata dia.

Elvira menyebutkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang ikut mendorong peningkatan produksi padi tahun 2025. Salah satunya adalah dukungan Kementerian Pertanian berupa bantuan benih gratis kepada petani.

Selain itu, peningkatan indeks pertanaman juga menjadi faktor penting melalui pelaksanaan program optimasi lahan.

Untuk urusan irigasi, ia menjelaskan bahwa infrastruktur primer dan sekunder ditangani oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), sementara irigasi tersier menjadi tanggung jawab Kementerian Pertanian.

"Yang mempengaruhi banyak hal ada bantuan benih dari Kementan itu gratis banyak, Kemudian juga peningkatan IP melalui program optimasi lahan. Jadi kalau irigasi primer dan skunder itu kan yang menangani BBWS Nah yang tersier kan Kementerian Pertanian," tuturnya.

Kemudian terdapat program-program seperti irigasi perpompaan yang mengalirkan air permukaan ke sawah, penyediaan sumur bor beserta jaringan perpipaannya, dan pengairan pada sawah tadah hujan.

Bahkan, beberapa lahan sawah yang sempat berubah fungsi atau tidak lagi produktif berhasil dipulihkan kembali melalui penyediaan akses air.

Di samping itu, harga gabah yang cenderung bagus belakangan ini juga membuat sebagian petani memilih kembali menanam padi pada musim yang sebelumnya digunakan untuk menanam palawija.

"Jadi ada perluasan ada juga peningkatan indeks pertanaman. Terus mungkin yang selama ini hanya tanam dua kali selebihnya tanam palawija karena harga gabah bagus jadi mereka tanam padi," kata dia.

Seperti diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung memprediksi total produksi padi padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 3,20 juta ton gabah kering giling atau mengalami peningkatan sebesar 408,88 ribu ton (m14,65 persen dibanding tahun 2024.

Produksi padi periode Januari - April 2025 mengalami peningkatan sebesar 509,51 ribu ton, diikuti penurunan di Mei - Agustus dan juga potensi penurunan di September - Desember sebesar 99,41 ribu ton dan 1,22 ribu ton.

Totol luas panen padi tahun 2025 diperkirakan mencapai 597,48 ribu hektare atau mengalami peningkatan sebesar 65,76 ribu hektare atau 12,37 persen dibanding tahun 2024.

Luas panen periode Januari - April tahun 2025 mengalami peningkatan sebesar 90,67 ribu hektare, diikuti penurunan di Mei - Agustus dan juga potensi kenalkan di September - Desember masing-masing sebesar 28,58 ribu hektare dan 3,67 ribu hektare. (*)