• Kamis, 13 November 2025

Pasokan Terbatas, Sopir Truk Keluhkan Antrean Solar di SPBU Kota Baru Itera

Kamis, 13 November 2025 - 16.46 WIB
21

Tampak antren truk Fuso yang mengular di SPBU Kota Baru Itera, Jalan Terusan Ryacudu, Kecamatan Jati Agung. Foto: Sandika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Antrean panjang kendaraan pengisi bahan bakar solar masih terlihat di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Lampung Selatan, termasuk di SPBU Kota Baru Itera, Jalan Terusan Ryacudu, Kecamatan Jati Agung. Kondisi ini dipicu oleh keterlambatan pengiriman pasokan dari Pertamina dan meningkatnya kebutuhan solar bersubsidi di lapangan.

Staf kantor SPBU Kota Baru Itera, Heri Susilo, mengatakan keterlambatan distribusi kerap terjadi karena pengiriman dari Pertamina tidak datang sesuai jadwal. Sementara itu, kuota yang diterima setiap hari terbatas, hanya sekitar 8 kiloliter (KL).

“Pengiriman dari Pertamina sering telat, padahal kendaraan yang datang tidak pernah berhenti. Kuota kami hanya 8 KL per hari, dan itu bisa habis dalam beberapa jam saja,” ujar Heri, Kamis (13/11/2025).

Ia menjelaskan, pasokan solar biasanya baru tiba pada sore hari karena Pertamina lebih dulu menyalurkan suplai ke SPBU kategori madya yang memiliki prioritas lebih tinggi. Akibatnya, beberapa SPBU seperti di Kota Baru harus menunggu giliran pengiriman.

“Biasanya solar datang sore, setelah kuota untuk SPBU madya terpenuhi. Kami berharap ada tambahan kuota agar pelayanan lebih lancar dan antrean bisa terurai,” tambahnya.

Sementara itu, Bagio, sopir truk pengangkut pupuk yang sudah menunggu berjam-jam di lokasi, mengaku antrean solar membuat aktivitas distribusi barang terganggu.

“Pengiriman pupuk dari gudang pelabuhan ke Palembang jadi terhambat. Kadang sampai dua hari belum juga dapat solar. Kami yang kerja dikejar target jelas dirugikan,” kata Bagio.

Ia berharap pasokan BBM subsidi segera stabil agar tidak lagi mengganggu aktivitas pengangkutan dan pendapatan para sopir.

“Pendapatan kami dihitung dari jumlah muatan yang berhasil dikirim. Kalau habis waktu untuk antre, ya penghasilan otomatis turun. Semoga ke depan pasokan lebih lancar,” ujarnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan antrean kendaraan, terutama truk dan pikap, masih terjadi di sejumlah SPBU di wilayah Lampung Selatan yang mendapat suplai terbatas. Petugas berharap distribusi BBM dari Pertamina dapat segera normal agar aktivitas masyarakat tidak terus terganggu. (*)