Kemenkop UKM Targetkan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih Siap Operasional Maret 2026
Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ferry Juliantono, saat dimintai keterangan, Rabu (12/11/2025). Foto: Ria/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa pembangunan dan pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang ada di seluruh Indonesia terus menunjukkan kemajuan signifikan.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan keterangan usai menghadiri peningkatan kapasitas pengelolaan koperasi desa/kelurahan merah putih mitra adhyaksa dan penyerahan bantuan CSR sarana UKM prasarana koperasi desa/kelurahan merah putih di Gedung Pusiban, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, hingga saat ini terinventarisasi hampir 18.000 titik tanah yang masuk ke dalam sistem Kementerian Koperasi dan UKM, dengan sekitar 12.000 titik di antaranya sedang dalam tahap pembangunan gudang, garai dan sarana pendukung lainnya.
"Kami sampaikan juga bahwa telah terdata tanah di seluruh Indonesia yang sudah masuk ke sistem Kementrian Koperasi mencapai hampir 18.000 titik tanah. Kemudian yang sedang dibangun berjumlah 12.000," kata dia.
Ferry menargetkan pada akhir November 2025 jumlah lokasi pembangunan akan mencapai 20.000 titik. Pemerintah akan terus melakukan inventarisasi setiap hari agar total lahan dapat mencapai 30.000 titik.
"Insya Allah pada Maret 2026, pembangunan fisik gudang, gerai, sarana pendukung hingga kelengkapannya untuk 80 ribu Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih bisa diselesaikan. Setelah itu, kita siap masuk ke tahap operasional," ujarnya.
Ferry juga mengapresiasi kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan berbagai pihak di daerah termasuk Lampung yang menjadi salah satu wilayah dengan progres cepat dalam pendirian Koperasi Desa Merah Putih.
Menurutnya, kerja sama lintas sektor tersebut akan mempercepat proses operasionalisasi koperasi dan memastikan adanya sistem pengawasan serta mitigasi risiko yang baik.
"Kami yakin Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih di Provinsi Lampung akan memberi manfaat besar bagi masyarakat. Koperasi akan kembali menjadi badan usaha yang memiliki andil penting dalam perekonomian, baik di Lampung maupun di Indonesia," ujarnya.
Selain pembangunan fisik, Kementerian Koperasi dan UKM juga tengah melakukan relaksasi terhadap sejumlah regulasi, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis untuk mempercepat implementasi program.
"Ke depan, jika Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah beroperasi maka akan hadir 80 ribu unit ritel modern desa, termasuk apotek, klinik desa, gudang logistik, serta lembaga pembiayaan yang dikelola secara profesional dan modern oleh koperasi desa," kata dia.
Secara paralel, pemerintah juga melakukan rekrutmen tenaga bisnis asisten yang akan membimbing pengurus koperasi serta memberikan pelatihan bagi pengelola di tingkat desa.
"Kami prioritaskan lahan berupa tanah terlebih dahulu agar bisa distandarkan. Namun, bila asetnya berupa bangunan milik pemerintah pusat, provinsi, atau kabupaten/kota, itu tetap bisa digunakan," jelasnya.
Ferry menambahkan, modal program akan digunakan sebagian untuk investasi bangunan dan sebagian lagi untuk modal kerja, termasuk penyediaan barang kelengkapan koperasi.
"Ketika seluruh infrastruktur dan pengurus sudah siap, pada Maret 2026 kita akan mulai operasional penuh. Pemerintah juga akan memastikan adanya pendampingan, pengawasan, dan mitigasi risiko yang terukur," tutupnya.
Sementara itu Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, menyampaikan bahwa sektor pertanian dan industri pengolahan menjadi tumpuan penting dalam memperkuat perekonomian daerah.
Lampung dinilai memiliki keunggulan komparatif karena tanahnya subur, masyarakatnya pekerja keras, serta memiliki potensi besar dari berbagai komoditas unggulan.
"Tanah kita sangat subur dan masyarakatnya pekerja keras. Potensi sektor pertanian seperti padi, jagung, dan ubi kayu menempatkan Lampung pada posisi teratas secara nasional," ujar Jihan.
Ia menjelaskan, sejumlah komoditas utama seperti ubi kayu, jagung, dan padi telah menunjukkan capaian yang baik di tingkat nasional.
Pemerintah Provinsi Lampung kini tengah menata ekosistem hilirisasi pertanian melalui sistem kolaborasi dan sinergi lintas sektor.
"Kami juga memiliki program unggulan yaitu Desa Ku Maju. Melalui program ini, hilirisasi bidang-bidang komoditi utama pertanian di Lampung dimulai dari desa," tambahnya.
Menurut Jihan, minat investasi di sektor pertanian Lampung juga terus meningkat. Sejumlah pihak disebut telah menunjukkan ketertarikan untuk membuka peluang usaha dan memperkuat rantai pasok komoditas utama di daerah tersebut.
"Syukur alhamdulillah, hari ini cukup banyak pihak yang tertarik untuk berinvestasi dan membuka peluang hilirisasi komoditas utama di Provinsi Lampung," ujarnya.
Jihan menambahkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung saat ini telah mencapai Rp483 triliun dengan pendapatan per kapita sekitar Rp51 juta.
Namun, ia menilai angka tersebut masih dapat ditingkatkan melalui penguatan ekonomi rakyat berbasis pertanian dan pengolahan hasil.
"Angka ini menunjukkan bahwa peluang kita masih sangat besar untuk tumbuh dan memperkuat ekonomi rakyat melalui sektor pertanian dan industri pengolahannya," pungkas Jihan. (*)
Berita Lainnya
-
Pemprov Lampung Pastikan TPP ASN Tak Dilakukan Pemangkasan
Rabu, 12 November 2025 -
Pengamat: Kolaborasi Jadi Kunci Penerapan Harga Acuan Singkong di Lampung
Rabu, 12 November 2025 -
Kejagung Sebut 459 Kades Terjerat Korupsi Dana Desa pada 2025 Naik 66 Persen
Rabu, 12 November 2025 -
Pemotongan TPP Dinilai Reaktif, Pengamat: Jangan ASN Jadi Korban Efisiensi Anggaran
Rabu, 12 November 2025









