Puluhan Rumah di Way Nipah dan Kapuran Tanggamus Rusak Dihantam Ombak Tinggi
Tampak air laut pasang memasuki pemukiman warga. Foto: Ist
Kupastuntas.co,
Tanggamus – Dua kawasan pesisir di Kabupaten Tanggamus, yakni Pekon Way Nipah
di Kecamatan Pematangsawa dan Perkampungan Nelayan Pantai Kapuran di Kelurahan
Pasarmadang, Kecamatan Kotaagung, dilanda gelombang pasang dan angin kencang
pada Jumat malam (7/11/2025).
Peristiwa
alam itu menimbulkan kerusakan puluhan rumah, membuat warga panik, dan memicu
peringatan dini terhadap potensi gelombang susulan di perairan Teluk Semaka.
Di Way
Nipah, air laut mulai naik sejak pukul 02.00 WIB dini hari. Ombak besar
menerjang permukiman hingga mencapai area Balai Pekon. Sedikitnya 15 rumah
warga rusak, beberapa di antaranya roboh diterjang air laut.
Kepala
Pekon Way Nipah, Aprial, mengatakan fenomena pasang tinggi ini bukan kejadian
biasa.
“Kami
mengimbau seluruh warga pesisir agar tetap waspada. Air laut sudah masuk ke
rumah-rumah, dan gelombangnya tinggi sekali. Kami berharap BPBD segera turun
tangan dan membantu warga yang terdampak,” ujarnya.
Warga
setempat, Juli, mengaku terkejut dengan datangnya ombak besar yang terjadi
tanpa tanda-tanda sebelumnya. “Tiba-tiba air laut masuk. Kami hanya sempat
menyelamatkan anak dan barang penting,” katanya.
Sementara
itu, di Pantai Kapuran, Kotaagung, gelombang pasang disertai angin kencang
menghantam sekitar pukul 19.00 WIB, menyebabkan 18 rumah rusak berat dan satu
rumah hilang terseret arus laut.
Beberapa
bangunan, termasuk TPQ Pengajian Abdullah, juga dilaporkan rusak parah. Warga
berhamburan menyelamatkan diri ke tempat aman.
Lurah
Pasar Madang, Mega Sari, mengatakan pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD
Tanggamus dan Destana (Desa Tangguh Bencana) untuk melakukan pendataan serta
menyalurkan bantuan.
“Prioritas
utama kami keselamatan warga. Kami sudah menyalurkan bantuan darurat, termasuk
kebutuhan makan dan tempat tinggal sementara. Pendataan masih terus dilakukan,”
ujar Mega Sari.
Hingga
Sabtu pagi, BPBD Kabupaten Tanggamus telah menurunkan tim untuk melakukan
asesmen lapangan.
Azhar,
dari BPBD Tanggamus menyatakan pihaknya tengah menyiapkan langkah tanggap
darurat dan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait perbaikan talud
pemecah ombak yang rusak berat.
Tokoh
masyarakat setempat, Mamat menilai
peristiwa ini sebagai sinyal kuat agar pemerintah segera memperkuat
infrastruktur pertahanan pesisir.
“Talud
di Pantai Kapuran sudah lama rusak, dan ombak kali ini menghancurkannya. Kalau
tidak segera diperbaiki, bukan hanya rumah, tapi keselamatan warga yang jadi
taruhannya,” tegasnya.
Dari
pantauan di lapangan, warga di dua wilayah terdampak kini bergotong royong
membersihkan lumpur dan puing-puing bangunan. Tidak ada laporan korban jiwa,
namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Kepala
Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, BMKG Panjang, menjelaskan bahwa gelombang
tinggi di perairan Teluk Semaka dan pesisir barat Lampung disebabkan oleh
aktivitas angin barat daya yang menguat hingga 25 knot, dengan tinggi gelombang
mencapai 2,5 hingga 4 meter.
“Fenomena
pasang air laut (high tide) yang bertepatan dengan gelombang tinggi akibat
tekanan udara rendah di Samudra Hindia menyebabkan air laut meluap hingga ke
daratan pesisir. Kondisi ini diperkirakan masih berpotensi terjadi dalam dua
hingga tiga hari ke depan,” ungkap pihak BMKG.
BMKG
juga mengimbau masyarakat pesisir, terutama di wilayah Pematangsawa, Kotaagung,
hingga Cukuhbalak, agar tidak beraktivitas terlalu dekat dengan garis pantai,
mengingat cuaca ekstrem masih dapat memicu abrasi dan gelombang susulan.
Nelayan diminta menunda aktivitas melaut sementara waktu.
Musibah
yang menimpa Way Nipah dan Kapuran ini menjadi peringatan keras bagi Pemerintah
Kabupaten Tanggamus agar memperkuat sistem mitigasi bencana pesisir.
Selain
memperbaiki talud dan menambah rambu peringatan dini, masyarakat berharap
adanya penataan permukiman baru yang lebih aman dari ancaman abrasi dan pasang
laut.
“Kami
berharap ada perhatian serius dari pemerintah daerah. Ini bukan hanya bencana
sesaat, tapi ancaman yang terus berulang,” ujar Aprial, Kepala Pekon Way Nipah
menutup keterangannya. (*)
Berita Lainnya
-
BKAP Pematangsawa Lanjutkan Pembukaan Jalan Way Nipah–Tampang Tua
Jumat, 07 November 2025 -
Birokrasi di Pemkab Tanggamus Lesu Menunggu Mutasi, Disiplin ASN Kian Longgar
Kamis, 06 November 2025 -
Waspada Megathrust, Polres Tanggamus dan BPBD Gelar Simulasi Tanggap Bencana
Rabu, 05 November 2025 -
Tak Perlu Antre Lagi, Polres Tanggamus Resmi Berlakukan SKCK Full Online
Senin, 03 November 2025









