• Kamis, 06 November 2025

Sampah Menumpuk di Pesisir Bandar Lampung, DLH Ajak Warga Bersama Jaga Kebersihan

Kamis, 06 November 2025 - 14.39 WIB
14

Penampakan sampah di pesisir Bandar Lampung. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Tumpukan sampah plastik, kayu, dan limbah rumah tangga kembali terlihat menumpuk di bibir pantai wilayah Panjang hingga Sukaraja, Bandar Lampung.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung, Yusnadi Ferianto, mengungkapkan bahwa sebagian besar sampah tersebut merupakan kiriman dari laut, yang terbawa arus kuat hingga menumpuk di wilayah pesisir.

“Banyaknya sampah ini ternyata berasal dari laut. Arus air yang kuat membawa limbah kiriman hingga menumpuk di area pesisir,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).

Yusnadi mengatakan, petugas DLH bersama UPT rutin melakukan pengangkutan dan pemantauan setiap hari. Namun, ia menegaskan, upaya pemerintah tidak akan cukup tanpa dukungan aktif dari masyarakat.

“Masalah sampah bukan hanya tugas DLH. Tanpa kepedulian masyarakat, masalah ini akan terus ada. Semua harus bergerak bersama,” tegasnya.

DLH mencatat, volume sampah di wilayah Panjang dan Sukaraja mencapai 50–70 ton per hari, sementara total sampah yang diangkut dari seluruh wilayah kota mencapai sekitar 700 ton per hari.

Kondisi cuaca ekstrem yang sering memicu banjir juga memperburuk situasi, karena tumpukan sampah dapat menyumbat aliran air.

“Di tengah cuaca yang tak menentu, menjaga kebersihan lingkungan penting sebagai langkah antisipasi bencana banjir,” kata Yusnadi.

Sebagai langkah jangka panjang, DLH berencana menggelar gerakan bersih-bersih massal di kawasan pesisir, mirip dengan kegiatan serupa yang sebelumnya berhasil dilakukan di wilayah sungai. Selain itu, masyarakat diimbau untuk mulai memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah.

“Kalau masyarakat bisa memilah sampah sebelum dibuang, pengelolaannya akan jauh lebih mudah dan efisien,” tuturnya.

Yusnadi berharap, dengan sinergi antara pemerintah, relawan, dan warga, kawasan pesisir Bandar Lampung dapat menjadi contoh nyata kolaborasi lingkungan yang berkelanjutan.

"Bukan hanya bersih sesaat, tetapi terjaga kebersihannya sepanjang waktu," tutupnya. (*)