• Kamis, 01 Januari 2026

Pemkot Bandar Lampung Ajukan Penambahan Stok Vaksin Anti Rabies ke Kemenkes

Rabu, 05 November 2025 - 14.17 WIB
6

Pemkot Bandar Lampung Ajukan Penambahan Stok Vaksin Anti Rabies ke Kemenkes. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung mengatakan telah mengajukan penambahan vaksinasi anti rabies (VAR) ke Kementerian Kesehatan karena stok yang tersedia saat ini hanya tersisa 200 dosis.

"Sisa stok vaksin anti rabies yang tersedia saat ini sekitar 200 dosis. Kami telah mengajukan permohonan tambahan ke Kementerian Kesehatan, dan berharap akan ada distribusi lanjutan dalam waktu dekat," kata

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Muhtadi Arsyad Tumenggung, di Bandar Lampung, Rabu.

Ia mengatakan, berdasarkan data, total vaksin anti rabies yang diterima Dinas Kesehatan pada tahun ini sekitar 1.600 dosis dan telah didistribusikan ke seluruh puskesmas di kota ini.

"Namun dalam kurun waktu satu tahun terakhir, tercatat ada sekitar 600 kasus gigitan hewan penular rabies. Di mana setiap kasus gigitan umumnya memerlukan dua kali penyuntikan pada tahap awal. Dengan jumlah kasus tersebut, kebutuhan vaksin tentu cukup tinggi,” kata dia.

Muhtadi pun menyampaikan, bahwa pemberian vaksin anti rabies tidak dilakukan secara otomatis pada setiap kasus gigitan. Namun petugas kesehatan akan melihat terlebih dahulu kondisi hewan yang menggigit.

"Jika hewan tersebut menunjukkan gejala rabies, barulah korban diberikan vaksin. Hal ini dilakukan untuk memastikan penggunaan vaksin yang tepat sasaran, mengingat keterbatasan jumlahnya,” kata dia.

Kadinkes Bandar Lampung itu pun mengakui bahwa saat ini sejumlah puskesmas sedang mengalami kekosongan stok vaksin anti rabies. Oleh karena itu, pihaknya telah menyusun mekanisme distribusi ulang antarpuskesmas.

"Artinya, vaksin yang tersedia di satu puskesmas dapat digunakan oleh puskesmas lain yang membutuhkan. Misalnya, jika Puskesmas Kedaton memiliki stok, sementara Puskesmas Way Halim kehabisan, maka Dinas Kesehatan akan memfasilitasi komunikasi dan koordinasi agar vaksin dari Kedaton dapat dialihkan ke Way Halim," kata dia.

Ia berharap melalui sistem distribusi dan komunikasi ini, setiap puskesmas dapat segera melapor ke Dinas Kesehatan jika mengalami kekosongan stok, sehingga pihaknya dapat segera mengarahkan ke puskesmas terdekat yang masih memiliki persediaan vaksin.

“Dengan mekanisme ini, kami berharap penanganan kasus gigitan hewan penular rabies dapat tetap berjalan optimal hingga akhir tahun,” kata dia. (*)