• Rabu, 05 November 2025

Eva Dwiana Perintahkan BPBD dan Dinas Terkait Siaga 24 Jam Hadapi Cuaca Ekstrem

Rabu, 05 November 2025 - 14.23 WIB
21

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seiring memasuki masa peralihan musim hujan. Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengimbau seluruh pihak, termasuk masyarakat, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan banjir, longsor, dan angin kencang.

“Saat ini kita memasuki masa transisi musim dengan potensi bencana seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Sebagai wilayah dengan kondisi geografis yang beragam, kita harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” ujar Eva Dwiana, Rabu (5/11/2025).

Eva menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam memperkuat sistem tanggap darurat. Ia meminta BPBD, TNI, Polri, serta dinas teknis lainnya siaga penuh dan mempercepat waktu tanggap jika terjadi bencana.

“Peningkatan koordinasi dan respons cepat antarinstansi sangat penting agar penanganan bencana dapat dilakukan dengan cepat dan terukur. Personel dan peralatan harus siap 24 jam penuh,” tegasnya.

Selain mengandalkan kesiapan instansi, Eva juga menyoroti peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Ia mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan dan rutin membersihkan saluran air guna mencegah banjir.

“Keterlibatan masyarakat sangat penting. Mari bersama menjaga kebersihan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan, dan menanam pohon di lingkungan masing-masing,” ujarnya.

Pemkot Bandar Lampung juga akan melakukan audit dan pemeliharaan rutin terhadap infrastruktur vital seperti drainase, tanggul, dan daerah rawan longsor untuk memastikan sistem perlindungan kota tetap berfungsi optimal.

“Kami akan melakukan audit terhadap infrastruktur penting agar risiko bencana dapat diminimalisasi,” kata Eva.

Selain itu, Pemkot memastikan ketersediaan logistik dan tempat pengungsian agar dapat digunakan secara aman dan layak jika terjadi keadaan darurat.

“Dalam menghadapi bencana hidrometeorologi, kami memastikan logistik dan tempat pengungsian siap digunakan dengan aman dan nyaman,” pungkasnya. (*)