APBD Turun Rp166 Miliar, Pemkab Lambar Pertimbangkan Ajukan Pinjaman ke Pemerintah Pusat
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat memberikan keterangan kepada awak media. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Lampung
Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tengah mempertimbangkan langkah
strategis untuk mengajukan pinjaman anggaran kepada pemerintah pusat menyusul
diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2025 oleh Presiden
Prabowo Subianto tentang Pemberian Pinjaman oleh Pemerintah Pusat.
Regulasi tersebut
membuka peluang bagi pemerintah daerah, BUMN, dan BUMD untuk memperoleh
pinjaman langsung dari pemerintah pusat dalam rangka memperkuat pembiayaan
pembangunan.
Bupati Lampung
Barat Parosil Mabsus menyatakan, rencana pengajuan pinjaman itu muncul sebagai
salah satu opsi kebijakan untuk menjaga kesinambungan pembangunan daerah di
tengah kondisi fiskal yang sedang mengalami tekanan. Ia menegaskan bahwa
langkah tersebut akan dikaji secara mendalam sebelum diputuskan.
“Nanti akan kita
pelajari dulu sekaligus kita akan hitung dari sisi kemampuan fiskal Lampung
Barat, karena tentu kalau mau mengajukan pinjaman itu kan harus berbicara
kebutuhan dan kemampuan keuangan daerah,” ujar Parosil, saat diwawancara,
Selasa (5/11/2025).
Menurutnya,
efisiensi anggaran dan penurunan pendapatan daerah menjadi tantangan besar bagi
pemerintah daerah. Ia mengungkapkan APBD Lampung Barat Tahun Anggaran 2026
mengalami penurunan signifikan hingga Rp166 miliar dibandingkan tahun sebelumnya.
Kondisi tersebut membuat ruang fiskal daerah semakin terbatas dalam mendanai
berbagai program prioritas.
“Penurunan APBD
tentu berdampak terhadap kemampuan daerah membiayai pembangunan. Karena itu,
kami harus mencari alternatif pembiayaan yang tetap sesuai aturan, salah
satunya melalui mekanisme pinjaman pemerintah pusat,” jelasnya.
Parosil menuturkan,
kebutuhan paling mendesak yang dirasakan masyarakat saat ini adalah perbaikan
dan peningkatan infrastruktur. Banyak jalan kabupaten yang sudah rusak akibat
keterbatasan dana pemeliharaan selama beberapa tahun terakhir. “Kebutuhan
masyarakat paling tinggi masih di sektor jalan. Kita akan lihat bagaimana
proporsi pinjaman yang bisa digunakan untuk infrastruktur fisik sesuai aturan
di PP tersebut,” katanya.
Namun, Parosil
menegaskan bahwa pinjaman tidak hanya akan difokuskan pada pembangunan jalan,
melainkan juga dapat diarahkan untuk memperkuat pendapatan daerah dan mendorong
aktivitas ekonomi masyarakat. “Biasanya pinjaman juga diperbolehkan untuk kegiatan
yang bersifat produktif. Ini yang akan kita pelajari lebih dalam,” tambahnya.
Ia menyebut, Pemkab
Lampung Barat telah membentuk tim khusus untuk mempelajari regulasi tersebut,
baik dari aspek hukum, kebutuhan publik, maupun kemampuan keuangan daerah. “Tim
akan mengkaji dari sisi regulasi, kepentingan masyarakat, dan kemampuan fiskal
daerah. Baru setelah itu kami akan putuskan langkah yang diambil,” ujarnya.
Dari hasil simulasi
awal, Parosil memperkirakan kisaran pinjaman yang realistis diajukan Lampung
Barat berada di angka Rp80 miliar hingga Rp100 miliar. Namun, keputusan final
tetap memerlukan persetujuan DPRD Lampung Barat. “Semua proses akan transparan
dan melalui mekanisme bersama DPRD,” tegasnya.
Selain
infrastruktur, kebutuhan air minum bersih menjadi perhatian serius. Lampung
Barat yang dikenal sebagai daerah berhawa sejuk dengan 80 persen wilayahnya
merupakan kawasan hutan lindung dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
(TNBBS) ternyata masih menghadapi persoalan pasokan air bersih yang tidak
optimal.
“Sering kali
masyarakat mengeluhkan air yang tidak mengalir dengan lancar. Ini karena
jaringan distribusi yang sudah tua dan kurang terpelihara. Jadi selain jalan,
air bersih juga akan menjadi prioritas utama jika pinjaman bisa
direalisasikan,” kata Parosil.
Ia menjelaskan
untuk memperbaiki sistem air bersih dibutuhkan dana yang cukup besar, baik
untuk pemeliharaan jaringan maupun peningkatan sistem dari hulu hingga ke
pemukiman warga. “Kalau hasil kajian menunjukkan kelayakan fiskal dan DPRD menyetujui,
maka dua sektor ini infrastruktur dan air bersih akan menjadi fokus utama
kita,” lanjutnya.
Sementara itu,
Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial menyambut baik rencana tersebut.
Menurutnya, peluang pinjaman dari pemerintah pusat bisa menjadi solusi di
tengah keterbatasan anggaran yang dialami daerah. “Secara prinsip, kami setuju
untuk mengkaji hal ini. Karena setiap kali kami turun reses, keluhan masyarakat
selalu sama: masalah infrastruktur jalan yang belum tertangani maksimal,”
ujarnya.
Edi menilai, dengan
penurunan APBD hingga Rp166 miliar, kemampuan daerah dalam menuntaskan berbagai
kebutuhan publik memang semakin terbatas. Karena itu, pinjaman dari pemerintah
pusat dapat menjadi langkah realistis untuk mempercepat pembangunan. “Kalau regulasi
memperbolehkan dan kondisi fiskal memungkinkan, kenapa tidak? Yang penting
dilakukan dengan tanggung jawab,” tegasnya.
Namun, ia
menekankan bahwa kebijakan pinjaman harus dibahas secara kolektif bersama
seluruh fraksi DPRD. “Kami akan bahas bersama 35 anggota DPRD karena lembaga
ini bersifat kolektif kolegial. Keputusan harus diambil bersama agar hasilnya
berpihak pada masyarakat,” jelasnya.
Edi juga
mengingatkan agar pemerintah daerah berhati-hati dalam mengambil keputusan agar
pinjaman tidak menjadi beban keuangan di masa depan. “Kita harus cermat, jangan
sampai niat mempercepat pembangunan justru menimbulkan beban baru. Karena itu,
kajian mendalam dan perencanaan matang menjadi hal wajib,” tandasnya.
Menurutnya, sinergi
antara eksekutif dan legislatif sangat penting untuk memastikan kebijakan
pinjaman benar-benar membawa manfaat nyata bagi masyarakat. “Kalau semua
dilakukan terbuka dan dengan perhitungan yang tepat, saya yakin Lampung Barat
bisa keluar dari tekanan fiskal dengan tetap menjaga pembangunan tetap
berjalan,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
SPPG Lampung Barat Terus Bertambah, Empat Kecamatan Sudah Nikmati Program MBG
Rabu, 05 November 2025 -
Bupati Lampung Barat Soroti Budaya ‘Nitip’ Bayar Pajak Kendaraan
Selasa, 04 November 2025 -
Baru Satu Koperasi Merah Putih di Lampung Barat yang Aktif
Selasa, 04 November 2025 -
Di Tengah Efisiensi Anggaran, DPRD-PWI Lampung Barat Sepakat Perkuat Sinergi Pembangunan
Selasa, 04 November 2025









