Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pergantian kepemimpinan di Polda Lampung membuka lembaran baru bagi penegakan hukum di daerah ini. Kapolda Lampung yang baru, Irjen Pol Helfi Assegaf, diharapkan mampu menghadirkan penegakan hukum yang lebih berkeadilan, transparan, dan berpihak pada kepentingan masyarakat.

Pengamat hukum Universitas Lampung, Benny Karya Limantara, menilai sosok Irjen Helfi membawa pengalaman dan rekam jejak panjang di bidang hukum strategis, termasuk ketika memimpin Satgas Pangan Polri.

"Rekam jejaknya menunjukkan profesionalisme dan komitmen pada kemanfaatan hukum. Ia tidak hanya menegakkan aturan secara formal, tetapi memahami bagaimana hukum bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Benny saat dimintai tanggapan, Selasa (4/11/2025).

Benny menilai sejumlah persoalan mendesak masih menjadi pekerjaan rumah besar di Lampung, terutama terkait korupsi daerah, konflik agraria, dan kejahatan ekonomi-lingkungan.

"Masalah-masalah itu perlu disikapi dengan pendekatan hukum yang lebih substantif. Kapolda harus memastikan hukum benar-benar memberi rasa adil bagi semua pihak, bukan sekadar menjalankan prosedur,” kata Benny.

Menurutnya, langkah awal yang bisa dilakukan Irjen Helfi adalah memperkuat koordinasi antarpenegak hukum serta memperluas ruang partisipasi masyarakat dalam pengawasan hukum.

Selain menata sistem penegakan hukum, Benny menilai penting bagi Kapolda untuk memperkuat akuntabilitas internal di tubuh kepolisian.

"Citra hukum tidak akan berubah jika pembenahan internal tidak berjalan. Etika kelembagaan harus dijaga agar publik kembali percaya,” ujarnya.

Benny menekankan bahwa transparansi dan keterbukaan proses hukum menjadi kunci agar keadilan tidak hanya terlihat dari hasil, tetapi juga dari cara penegakannya.

Sebagai mantan Ketua Satgas Pangan Polri, Irjen Helfi dianggap memiliki pemahaman kuat tentang rantai kebijakan ekonomi rakyat. Hal ini penting bagi Lampung yang dikenal sebagai daerah agraris dan lumbung pangan Sumatera.

"Pemahaman terhadap distribusi dan stabilitas pangan bisa menjadi modal dalam mengurai persoalan ekonomi rakyat. Ini sejalan dengan kebutuhan Lampung yang mengandalkan sektor pertanian,” kata Benny.

Tantangan lain yang dihadapi Kapolda baru, menurut Benny, adalah memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap hukum. Langkah-langkah seperti penguatan etika internal, transparansi penanganan perkara, dan kemitraan dengan akademisi maupun masyarakat sipil perlu terus dilakukan.

"Kepercayaan publik tidak bisa dibangun hanya lewat operasi besar. Dibutuhkan pendekatan yang humanis dan konsisten dalam pelayanan hukum,” tambahnya.

Benny berharap kehadiran Irjen Helfi dapat menghadirkan wajah hukum yang lebih empatik dan berorientasi pada keadilan sosial.

"Hukum progresif tidak hanya menegakkan pasal, tetapi juga menegakkan nurani. Kita berharap Kapolda baru dapat menjadi teladan bagi penegakan hukum yang tegas, namun tetap berperikemanusiaan,” tutupnya.

Pergantian kepemimpinan di Polda Lampung ini membawa harapan baru bagi hadirnya hukum yang tak hanya kuat dalam tindakan, tetapi juga lembut dalam rasa keadilan. (*)