Kesempatan Kedua Anak Pencuri Motor di Tuba
                    Kesempatan Kedua Anak Pencuri Motor di Tuba. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Tulang Bawang - Di ruang sederhana Pengadilan Negeri Menggala, seulas senyum lega akhirnya terukir di wajah seorang remaja berusia 16 tahun.
Bukan karena bebas dari hukuman, tetapi karena diberi kesempatan untuk memperbaiki diri. Ia baru saja menjalani proses diversi, sebuah pendekatan hukum yang mengedepankan keadilan restoratif bagi anak yang berkonflik dengan hukum.
Remaja itu mengakui kesalahannya mencuri sepeda motor milik seorang warga Tulang Bawang pada akhir September 2025 lalu.
Dalam penyesalannya, ia berjanji tidak akan mengulang perbuatan yang sama.
Bersama ibunya, ia menghadiri proses mediasi yang dipimpin oleh Fasilitator Diversi, Taufiq Nur Ardian, pada 29 Oktober 2025.
Setelah melalui dialog panjang dan disertai air mata, kedua belah pihak akhirnya sepakat berdamai. Korban memaafkan, dan sang anak bersedia menempuh jalan pembinaan.
Kesepakatan itu kemudian dikuatkan dalam Penetapan Diversi oleh PN Menggala pada Senin, 3 November 2025.
Alih-alih menjalani sidang pidana, remaja tersebut akan mengikuti pelatihan kerja selama tiga bulan sebagai bentuk pertanggungjawaban.
Program ini diharapkan dapat menumbuhkan keterampilan sekaligus memperkuat karakter agar ia dapat kembali ke masyarakat dengan arah hidup yang lebih baik.
"Kalau anak ini diberi ruang untuk belajar dan berubah, maka peluang untuk memperbaiki masa depannya tetap terbuka,” ujar Taufiq, sang fasilitator, dengan nada optimis.
Ia menambahkan, pendekatan diversi bukan untuk menghapus kesalahan, melainkan memberi kesempatan agar anak tidak terjebak dalam siklus kejahatan dan stigma sosial.
Barang bukti berupa sepeda motor Honda Beat yang sempat dijual oleh pelaku juga telah dikembalikan kepada pemiliknya sebagai bagian dari rekonsiliasi.
Sang korban, GN, mengaku lega perkara ini bisa diselesaikan dengan damai tanpa perlu memperpanjang proses hukum.
"Kalau masih bisa dibina, lebih baik diberi jalan agar dia bisa berubah,” ucap GN singkat, menutup pertemuan dengan jabatan tangan yang hangat.
Kini, remaja itu bersiap menjalani masa pembinaannya. Ia tak lagi memegang kunci motor hasil curian, tetapi menggenggam harapan baru harapan untuk menebus kesalahan dengan kerja keras dan niat tulus memperbaiki hidup. (*)
Berita Lainnya
- 
                        
                            
                            
                            
SGC Berbagi Ilmu Cara Menanam Tebu yang Baik dengan Petani
Selasa, 04 November 2025 - 
                        
                            
                            
                            
Balai POM Tulang Bawang Mantapkan Langkah Menuju Zona Bebas Korupsi
Senin, 03 November 2025 - 
                        
                            
                            
                            
Ahmad Khalid Wijaya Satu-satunya Wakil Lampung Lolos Polbit PPI Curug 2025
Sabtu, 01 November 2025 - 
                        
                            
                            
                            
Polisi Ringkus Pembobol Rumah dan Penadah di Menggala Tulang Bawang
Sabtu, 01 November 2025 









