• Minggu, 02 November 2025

Indonesia Rugi 133,2 Triliun per Tahun Akibat Judi Online

Minggu, 02 November 2025 - 13.27 WIB
17

Presiden Prabowo Subianto dalam acara APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan, Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dollar AS atau setara Rp133,19 triliun (kurs Rp 16.649 per dollar AS) setiap tahun akibat praktik judi online.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam sesi kedua APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) di Hwabaek International Convention Centre (HICO), Gyeongju, Republik Korea, dilansir Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).

“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dollar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” kata Prabowo dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Prabowo menyoroti pentingnya kerja sama internasional untuk menekan kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkotika, hingga perjudian daring yang dinilainya merugikan ekonomi nasional.

Selain itu, ia menegaskan komitmen pemerintah memperkuat pendidikan dan keterampilan digital bagi masyarakat

“Kami ingin berpartisipasi dalam semua inisiatif APEC yang bertujuan meningkatkan kapasitas di bidang teknologi dan pendidikan. Kami juga ingin memberdayakan usaha kecil serta memperkuat sistem kesehatan kami dalam menghadapi perubahan demografi,” ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, pemerintah berkomitmen menuntaskan kemiskinan dan kelaparan dengan langkah cepat dan terukur. Menurutnya, kedua hal itu merupakan tugas paling mendesak dalam pembangunan nasional.

“Inilah sebabnya mengapa tugas paling mendesak bagi Indonesia dan hal yang terus kami sampaikan kepada para mitra ekonomi kami adalah untuk mengatasi kemiskinan dan kelaparan sesegera mungkin. Kami sedang memusatkan seluruh upaya untuk hal ini,” tutur Prabowo.

Untuk mempercepat tujuan tersebut, Prabowo berencana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI). Ia menilai dunia kini memasuki era baru yang ditandai oleh kemajuan teknologi tinggi.

“Kita memahami bahwa kita harus menghadapi tantangan yang dibawa oleh perubahan demografi. Karena itu, kami percaya bahwa kami dapat memperoleh manfaat besar dari penggunaan kecerdasan buatan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Prabowo menyebut Indonesia mulai memetik hasil nyata dari penerapan AI di sektor pertanian. Teknologi modern, kata dia, mendorong peningkatan produktivitas pangan nasional hingga mencapai swasembada beras dan jagung.

“Hal ini telah memungkinkan kami mencapai swasembada dalam produksi beras dan jagung. Target awal kami adalah empat tahun, tetapi dengan penggunaan teknologi tinggi, pertanian presisi, dan kecerdasan buatan, kami berhasil meningkatkan produksi hingga mencapai tingkat tertinggi dalam sejarah Indonesia sejak kemerdekaan,” ujar Prabowo. (*)