• Selasa, 28 Oktober 2025

‎Pipa Transmisi HDPE PDAM Limau Kunci Lambar Kembali Bocor, Warga Liwa dan Sukau Krisis Air

Selasa, 28 Oktober 2025 - 12.59 WIB
33

Pipa transmisi HDPE 250 milik PERUMDA Air Minum Limau Kunci Lampung Barat yang bocor. Foto: Ist

‎Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pipa transmisi HDPE 250 milik Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) Air Minum Limau Kunci Lampung Barat kembali mengalami kebocoran, hanya sehari setelah dilakukan uji coba pengaliran pascaperbaikan dua titik kerusakan sebelumnya.

Akibatnya, pasokan air bersih untuk pelanggan di wilayah Cabang Liwa dan Sukau kembali terganggu.

‎Kebocoran terbaru terjadi di wilayah Hanakau pada Selasa (28/10/2025).

Kepala Bagian Teknik PERUMDA Limau Kunci, Indra Gunawan, membenarkan adanya kerusakan tersebut dan menyebutkan bahwa kebocoran berdampak langsung terhadap pelayanan pelanggan.

‎“Terjadi kerusakan lagi pada pipa transmisi HDPE 250 di Hanakau. Kemungkinan besar pelayanan ke konsumen akan terganggu,” ujar Indra.

Menurutnya, waktu perbaikan belum dapat dipastikan karena keterbatasan peralatan teknis di wilayah Lampung Barat.

Salah satu kendala utama adalah sulitnya memperoleh baut ukuran 28 yang dibutuhkan untuk menyambung pipa transmisi utama.

“Ini pipa induk, jadi proses perbaikannya tidak bisa sembarangan. Lama pengerjaan tergantung ketersediaan alat dan bahan, terutama baut 28 yang sulit didapat di sini,” jelas Indra.

‎Sebelumnya, dua titik kerusakan pada pipa berdiameter sama telah diperbaiki sejak 21 hingga 27 Oktober 2025. PDAM sempat melakukan uji coba pengaliran dalam tiga tahap, namun belum sempat dinyatakan normal, kebocoran baru justru terjadi di Hanakau sehingga distribusi air kembali terganggu.

‎Kondisi ini membuat warga di sejumlah wilayah Kecamatan Balik Bukit, termasuk Liwa dan Sukau, mengalami krisis air bersih.

Pasokan air dari PDAM terhenti hampir sepekan, terutama akibat kerusakan pipa transmisi berdiameter 300 milimeter di kawasan Bahway, yang menjadi jalur utama distribusi air ke Cabang Liwa.

‎“Sudah seminggu air tidak mengalir sama sekali. Kami terpaksa ambil air ke rumah tetangga yang punya sumur bor,” keluh Sarpidah, warga Way Mengaku, Senin (27/10/2025).

Tak hanya itu, sebagian warga bahkan harus membeli air bersih dari mobil tangki dengan harga tinggi.

‎“Kami tidak punya pilihan lain selain beli air. Padahal biaya hidup sedang berat, tapi air dari PDAM belum juga mengalir,” ungkap Devi, warga Pasar Liwa.

‎Menanggapi keluhan warga, Indra Gunawan menyatakan bahwa pihaknya masih berupaya mempercepat proses perbaikan di jalur utama Bahway.

Ia menuturkan, kondisi medan yang sulit dijangkau menjadi tantangan terbesar dalam memperbaiki pipa transmisi.

‎“Lokasi pipa berada di daerah perbukitan yang sulit dijangkau, sehingga tim harus bekerja ekstra hati-hati. Saat ini proses perbaikan sudah memasuki tahap uji coba pengaliran secara bertahap,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

‎Indra menambahkan, jika uji coba berjalan lancar tanpa kebocoran baru, pasokan air bersih ke pelanggan di wilayah Liwa dan sekitarnya diharapkan dapat kembali normal pada Kamis (30/10/2025).

‎Ia juga mengingatkan bahwa pihaknya telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 44/602/X/2025 tertanggal 21 Oktober 2025 mengenai penghentian sementara distribusi air selama masa perbaikan di sejumlah wilayah terdampak, seperti Seranggas, Pasar Liwa, Way Mengaku, Komplek Pemda, dan Raden Intan.

‎Dalam surat tersebut, PERUMDA Limau Kunci menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan serta meminta pengertian masyarakat hingga proses perbaikan selesai.

"Kami mohon pengertian seluruh pelanggan dan berharap aliran air dapat segera normal kembali,” tutup Indra. (*)