• Selasa, 28 Oktober 2025

‎Bupati Tanggamus Ajak Pemuda dan Santri Jadi Pelopor Kebaikan di Era Digital

Selasa, 28 Oktober 2025 - 09.43 WIB
23

Pemkab Tanggamus saat gelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 Tahun 2025 dan Hari Santri Nasional 2025. Foto: Ist.

‎Kupastuntas.co, Tanggamus – Pemerintah Kabupaten Tanggamus menggelar dua momentum bersejarah sekaligus, yakni peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 Tahun 2025 dan Hari Santri Nasional 2025, yang dipusatkan dalam satu upacara gabungan di halaman Sekretariat Daerah Kabupaten Tanggamus, Selasa (28/10/2025).

‎Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat nasionalisme, dihadiri oleh jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan instansi vertikal, kepala perangkat daerah, tokoh agama, organisasi keagamaan, serta para pemuda dan santri dari berbagai elemen masyarakat.

‎Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) ke-97 Tahun 2025 tahun ini mengangkat tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”

Tema ini menjadi penegasan bahwa semangat pemuda tidak boleh padam di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

‎Dalam amanatnya, Wakil Bupati Tanggamus, Agus Suranto, menyerukan semangat kolaborasi, persatuan, dan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa.

‎Ia menekankan bahwa peringatan Sumpah Pemuda bukan hanya mengenang sejarah, tetapi menjadi momentum untuk menyalakan kembali api perjuangan generasi muda agar lebih aktif dalam membangun daerah.

‎“Pemuda-pemudi bergerak bukan hanya secara fisik, tetapi juga dalam pemikiran, inovasi, dan tindakan nyata. Persatuan bangsa membutuhkan langkah konkret, bukan sekadar kata,” ujar Agus Suranto dalam sambutannya.

‎Menurutnya, tantangan globalisasi, kemajuan teknologi, dan perbedaan sosial-budaya seharusnya tidak menjadi penghalang, melainkan peluang untuk memperkuat kerja sama antar generasi dan menumbuhkan gagasan baru bagi pembangunan.

‎“Walau kita berbeda suku, budaya, dan agama, kita tetap satu Indonesia. Kolaborasi adalah kunci menuju kemajuan,” tegasnya di hadapan peserta upacara.

‎Agus Suranto juga mengingatkan bahwa semangat pemuda hari ini harus sejalan dengan nilai-nilai luhur yang diwariskan para pendiri bangsa, termasuk semangat gotong royong dan solidaritas sosial yang telah menjadi jati diri Indonesia.

‎Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Agus Suranto juga menyinggung peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia.”

‎Ia menyampaikan bahwa peran santri dalam sejarah bangsa tidak dapat dipisahkan dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan, terutama melalui Resolusi Jihad yang dikumandangkan KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.

‎“Santri bukan hanya ahli mengaji, tapi juga pejuang sejati. Mereka berjuang dengan ilmu, doa, tenaga, bahkan nyawa. Menjaga agama dan menjaga negeri adalah dua hal yang tak terpisahkan bagi santri,” ungkapnya.

‎Agus Suranto menambahkan, di tengah derasnya arus digitalisasi dan disrupsi informasi, santri masa kini harus menjadi benteng moral bangsa.

‎Ia menegaskan, santri tidak boleh tinggal diam menghadapi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan lunturnya nilai akhlak di kalangan generasi muda.

‎“Santri harus menjadi pelopor dalam menyebarkan kebaikan. Jadikan ilmu sebagai cahaya, dan akhlak sebagai perisai. Dunia digital bukan untuk dihindari, tapi untuk dimanfaatkan bagi dakwah dan kebaikan,” katanya.

‎Dalam amanatnya, Wakil Bupati menyampaikan tiga pesan penting kepada para santri dan pemuda di Kabupaten Tanggamus :

  1. Gunakan ilmu untuk membangun, bukan menjatuhkan.
  2. Manfaatkan media sosial sebagai sarana dakwah dan edukasi, bukan untuk menyebar kebencian
  3. Jadilah pribadi yang cinta damai, berakhlak mulia, dan mencintai tanah air.

‎Ia juga menegaskan bahwa kehadiran santri dan pemuda merupakan kekuatan besar yang dapat membawa perubahan jika mereka bersatu dalam visi yang sama, yakni menciptakan Indonesia yang beradab dan berkemajuan.

‎“Pemuda dan santri adalah dua kekuatan yang bila bersatu akan menjadi energi besar bagi bangsa. Mari jadikan perbedaan sebagai kekayaan, bukan perpecahan,” tuturnya.

Menutup amanatnya, Agus Suranto berharap agar peringatan dua hari besar nasional ini tidak hanya menjadi seremoni tahunan, tetapi menjadi refleksi dan inspirasi untuk aksi nyata.

‎Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat Tanggamus untuk memperkuat komitmen kebangsaan, memperkokoh nilai moral, dan meningkatkan kontribusi positif dalam kehidupan sosial.

‎“Mengawal dan menjaga Indonesia bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan tindakan nyata, melalui kerja keras, kejujuran, dan kepedulian terhadap sesama,” pungkasnya.

‎Momentum ini menjadi pengingat kuat bagi seluruh masyarakat Tanggamus bahwa semangat Sumpah Pemuda dan nilai perjuangan santri harus terus hidup dalam setiap langkah pembangunan daerah menuju Indonesia yang maju, beradab, dan bersatu dalam keberagaman. (*)