Komisi V DPRD Lampung Dorong Limbah MBG Didaur Ulang Jadi Produk Bermanfaat
Sekretaris Komisi V DPRD Lampung Elly Wahyuni, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/10/2025). Foto: Sandika/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Elly Wahyuni, mendorong agar limbah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak terbuang percuma, melainkan diolah kembali menjadi produk bermanfaat seperti pupuk dan pakan ternak.
Menurut Ely, program MBG memiliki banyak manfaat karena mampu menggerakkan perekonomian dari tingkat akar rumput.
Ia menilai, keberadaan program ini tidak hanya membantu masyarakat memperoleh makanan bergizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi petani, peternak, hingga nelayan.
"Program MBG ini sangat besar manfaatnya. Dari peternak, petani, sampai nelayan bisa hidup. Bahkan juga menyerap ribuan tenaga kerja,” ujar Elly, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (27/10/2025).
Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan pemerintah terhadap limbah MBG agar tidak mencemari lingkungan.
Ely juga meminta pemerintah untuk konsisten melakukan pemantauan dan memanfaatkan limbah yang dihasilkan dari dapur MBG.
"Kami minta pemerintah benar-benar melakukan pengawasan. Saya lihat di media sosial, ada pengusaha di Bandar Lampung yang sudah mengolah limbah MBG menjadi pupuk. Ini contoh baik yang perlu didorong,” jelasnya.
Elly menambahkan, sebagian besar limbah MBG berasal dari sisa sayuran yang sebenarnya dapat diolah menjadi pupuk organik atau pakan ternak seperti ayam, bebek, dan ikan.
Karena itu, ia mendorong adanya pelatihan dan sosialisasi kepada pengelola dapur MBG maupun yayasan yang terlibat, agar mampu mendaur ulang limbah menjadi produk bernilai ekonomi.
"Limbah MBG bukan limbah berbahaya. Justru bisa dimanfaatkan. Pemerintah perlu membuka ruang dan pelatihan agar dapur MBG atau yayasan bisa mengolah limbah ini menjadi pupuk dan pakan,” tegas Ely.
Dengan langkah tersebut, Ely berharap pengelolaan program MBG ke depan tidak hanya berorientasi pada penyediaan makanan bergizi, tetapi juga menciptakan ekosistem ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Lampung mencatat timbulan sampah dari seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) didaerah setempat mencapai 101 ton per hari.
Jumlah timbulan sampah tersebut berasal dari aktivitas sekitar 450 dapur atau SPPG yang telah aktif beroperasi dan tersebar di 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung. (*)
Berita Lainnya
-
Gubernur Mirza Minta Penegakan Hukum Diperkuat Berantas Rokok Ilegal di Lampung
Senin, 27 Oktober 2025 -
Presiden Prabowo Dijadwal ke Lampung, BEM Unila Undang Berdialog
Senin, 27 Oktober 2025 -
Gubernur Mirza: Program Pemutihan Pajak Kendaraan Berpeluang Diperpanjang hingga Akhir Tahun
Senin, 27 Oktober 2025 -
Elly Wahyuni Minta Orang Tua Serius Dampingi Anak Agar Tidak Terjerumus Judi Online
Senin, 27 Oktober 2025









