• Rabu, 22 Oktober 2025

Jurnalis Kupas Tuntas Raih Penghargaan Peduli Lingkungan dari GML

Rabu, 22 Oktober 2025 - 11.50 WIB
59

Ketua DPD GML Kota Metro, Slamet Riadi saat memberikan penghargaan kepada jurnalis Kupas Tuntas Grup di kota Metro, Arby Pratama. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Metro - Kepedulian terhadap lingkungan kini tak hanya datang dari aktivis atau komunitas pecinta alam, tetapi juga lahir dari ruang redaksi media. Hal ini dibuktikan oleh Arby Pratama, jurnalis media  Kupas Tuntas Grup yang bertugas di Kota Metro itu menerima penghargaan dari Gerakan Masyarakat Lokal (GML) Indonesia sebagai Tokoh Jurnalis Peduli Sampah dan Lingkungan.

Penghargaan tersebut diserahkan dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-VII GML Indonesia, yang digelar di Pesantren Sampah, Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Metro Utara, Rabu (22/10/2025).

Tahun ini, GML menggelar peringatan mulai tanggal 22–24 Oktober 2025 dengan mengusung tema Kolaborasi Gerakan Pemberdayaan Penanggulangan Sampah, Menumbuhkan Ekonomi Masyarakat Menuju Kota Sehat.

Ketua DPD GML Kota Metro, Slamet Riadi menjelaskan bahwa penghargaan ini diberikan kepada tujuh tokoh yang dinilai konsisten bergerak dan memberi inspirasi dalam penanganan sampah maupun penguatan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan.

"Selain Bung Arby Pratama, penghargaan juga diberikan kepada Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso dan Wakil Wali Kota Metro, Dr. M. Rafieq Adi Pradana sebagai Tokoh Inspiratif Peduli Sampah dan Kesehatan," kata Slamet kepada awak media, Rabu (22/10/2025).

"Selain itu ada bapak Yerri Noer Kartiko sebagai Tokoh Penggerak Bank Sampah. Bung Rahmad Syahrul Ramadhan sebagai Tokoh Pegiat Sampah dan Lingkungan. Serta ibu Sudarti dan ibu Jariyah, sebagai Tokoh Perempuan Peduli Sampah," imbuhnya.

Menurutnya, pemberian penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi kepada sejumlah warga Metro yang dianggap berjasa dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan.

“Ini adalah bentuk apresiasi kami kepada para tokoh yang bukan hanya bicara, tetapi juga turun langsung melakukan aksi nyata. Dari pemimpin daerah, pegiat bank sampah, jurnalis, hingga ibu-ibu pejuang lingkungan, semua memiliki peran yang sama pentingnya,” ujar Slamet.

Berbeda dari perayaan ulang tahun pada umumnya, HUT ke-7 GML Indonesia di Metro diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Mulai dari donor darah, penanaman pohon, santunan anak yatim, hingga aksi pengangkutan sampah bersama warga.

Slamet menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini adalah wujud nyata dari visi GML sebagai gerakan moral, yang tidak sekadar seremonial, tetapi berorientasi pada manfaat langsung bagi masyarakat.

"Atas dedikasi, gagasan serta manuver pemberitaan, di media online dan koran Kupas Tuntas grup, kami memberikan penghargaan untuk saudara Arby Pratama sebagai Jurnalis peduli sampah dan lingkungan," ungkapnya.

"Ini tidak main-main, dalam satu bulan ada 40 berita yang menyoroti masalah sampah dan lingkungan di Kota Metro. Terimakasih mas Arby," sambungnya.

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso yang turut menerima penghargaan sebagai Tokoh Inspiratif Peduli Sampah dan Kesehatan, melalui Staf Ahli Pemkot Metro, dr. Silfia Naharani menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima pemerintah hingga masyarakat merupakan bentuk kolaborasi semua pihak.

“Penghargaan ini adalah bukti bahwa semua pihak punya peran. Pemerintah memang membuat regulasi dan program, tapi tanpa partisipasi masyarakat, komunitas, dan media, semuanya tidak akan berjalan maksimal,” ujarnya.

Mewakili Walikota, Silfia juga menegaskan bahwa Pemkot Metro akan terus membuka ruang kolaborasi dengan semua pihak dalam menjaga keberlanjutan lingkungan yang bersih dan sehat di Metro.

“Kami berharap momentum ini menjadi penguat sinergi antara pemerintah, GML, pegiat lingkungan, media, dan masyarakat, agar Metro bisa menjadi kota yang sehat, bersih, dan lestari,” tambahnya.

Sebagai peraih penghargaan, Arby Pratama menilai apresiasi ini bukan semata untuk dirinya pribadi, melainkan juga untuk dunia jurnalisme yang selama ini konsisten menyuarakan isu-isu lingkungan di Kota Metro.

“Bagi saya, jurnalisme bukan hanya soal memberitakan fakta, tetapi juga memberi nilai. Menulis tentang sampah dan lingkungan berarti mengingatkan masyarakat bahwa masalah ini bukan tanggung jawab segelintir orang, melainkan kita semua,” beber Arby.

Ia menambahkan, kerja-kerja media dalam mengawal isu lingkungan harus berjalan seiring dengan gerakan masyarakat sipil dan kebijakan pemerintah.

“Saya berharap GML terus menjadi pelopor gerakan moral, yang menyalakan api kepedulian di tengah masyarakat. Dan media akan selalu siap menjadi corong perubahan itu,” ucapnya.

Dengan penghargaan ini, GML berharap semakin banyak pihak yang terdorong untuk terlibat aktif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Apalagi, Kota Metro yang dikenal dengan julukan Bumi Sai Wawai tengah menghadapi tantangan serius dalam pengelolaan sampah.

Langkah kolaboratif antara pemerintah, komunitas, akademisi, jurnalis, dan masyarakat diyakini menjadi kunci agar Metro dapat mewujudkan visinya sebagai Cerdas berbasis jasa dan budaya yang religius.

Penghargaan yang diterima Arby Pratama bukan hanya sebuah pengakuan personal, tetapi juga simbol bahwa pena, kamera, dan tulisan seorang jurnalis dapat menjadi senjata ampuh dalam perjuangan menyelamatkan lingkungan. (*)