121 Koperasi Desa Merah Putih di Lampung Sudah Beroperasi, Pemprov Dorong Akses Pembiayaan Himbara

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Samsurijal, saat dimintai keterangan, Rabu (22/10/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mendorong penguatan
ekonomi desa melalui pengembangan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di seluruh
wilayah Lampung.
Salah satu fokus
utama saat ini adalah percepatan aktivasi kegiatan usaha koperasi serta
fasilitasi akses pembiayaan yang dapat diajukan melalui Himpunan Bank Milik
Negara (Himbara).
Kepala Dinas
Koperasi dan UKM Provinsi Lampung, Samsurijal, menjelaskan bahwa tantangan
utama yang dihadapi Kopdes Merah Putih adalah persoalan pendanaan.
Namun, hal tersebut
kini sudah mendapat solusi melalui kebijakan pemerintah yang memberikan peluang
bagi koperasi desa untuk mendapatkan pembiayaan dari Himbara dengan plafon
hingga Rp3 miliar.
"Pendanaan ini
kan sesuai dengan Instruksi Presiden dan beberapa regulasi yang mengatur, di
mana Kopdes bisa mendapatkan kredit dari Himbara dengan plafon maksimal Rp3 miliar.
Proses pengajuannya dilakukan melalui sistem," ujarnya saat dimintai
keterangan, Rabu (22/10/2025).
Menurutnya, saat
ini Pemprov Lampung bersama pemerintah kabupaten/kota tengah membantu seluruh
Kopdes untuk membangun akun dan memperbarui data di sistem tersebut.
Setelah data
terinput, setiap koperasi akan diarahkan untuk menyusun proposal rencana. Bisnis
sesuai dengan potensi dan karakter masing-masing desa.
"Setelah
proposal bisnis disusun, hasilnya akan dibahas kembali dalam musyawarah desa bersama
pengurus Kopdes, Kepala Desa selaku dewan pengawas, dan seluruh anggota. Kepala
Desa juga berperan sebagai penjamin dana desa, sebelum pengajuan pinjaman
dikirimkan ke Himbara," jelasnya.
Samsurijal
menambahkan, dari sekitar 2.651 Kopdes Merah Putih di Lampung sudah ada 121
koperasi yang beroperasi aktif. Dari jumlah tersebut, sebagian telah
menjalankan kegiatan usaha produktif dan menjadi percontohan bagi koperasi lain
di daerahnya.
"Kemarin kita
sudah menetapkan empat koperasi percontohan. Ini menjadi model agar koperasi
lain bisa belajar bagaimana mengelola usaha yang sesuai dengan potensi
lokal," katanya.
Ia menjelaskan,
karakteristik usaha Kopdes Merah Putih sangat bergantung pada potensi
masing-masing desa.
Wilayah pesisir
misalnya, diarahkan untuk mengembangkan usaha perikanan dan budidaya
laut.sementara daerah non-pesisir difokuskan pada sektor pertanian,
perdagangan, atau usaha keuangan mikro.
"Kalau di
perkotaan ada koperasi yang bergerak di bidang sembako dan didukung oleh Bulog.
Jadi semua disesuaikan dengan karakter dan potensi ekonomi setempat,"
ujarnya.
Lebih lanjut,
Samsurijal optimistis keberadaan Kopdes Merah Putih akan menjadi daya ungkit
bagi pertumbuhan ekonomi desa.
Dengan pengelolaan
usaha yang terarah, koperasi desa diharapkan mampu menyerap tenaga kerja dan
menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung.
"Esensi
keberadaan Kopdes Merah Putih memang untuk menukik pertumbuhan ekonomi desa.
Kalau seluruh koperasi sudah aktif menjalankan bisnisnya, dampaknya akan
langsung terasa di tingkat akar rumput," tegasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tanpa Suntikan Modal dari APBD, PT Wahana Raharja dan PT LJU Diminta Optimalkan Kinerja dan Aset
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Sejak 2019 Tak Terima Penyertaan Modal, BUMD Lampung Diminta Lebih Inovatif
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Pemkab Lampung Utara Resmikan SPPG di Tanjung Raja, 18 SPPG Sudah Beroperasi
Rabu, 22 Oktober 2025 -
Peringatan Hari Santri Nasional, Gubernur Lampung: Santri Jangan Hanya Jadi Penonton Perubahan Zaman
Rabu, 22 Oktober 2025