• Rabu, 15 Oktober 2025

Reses di Negeri Katon, Sudin Ajak Masyarakat Pesawaran Cegah Narkoba, Judi Online dan Pinjol

Rabu, 15 Oktober 2025 - 15.00 WIB
17

Anggota DPR RI Komisi III Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, S.E., saat menggelar reses di Desa Negara Saka, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Rabu (15/10/2025). Foto: Olla/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesawaran - Anggota DPR RI Komisi III Fraksi PDI Perjuangan, Sudin, S.E., melaksanakan kegiatan reses di Desa Negara Saka, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Rabu (15/10/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Tenaga Ahli DPR RI Donald Harris Sihotang, Wakil Ketua II DPRD Pesawaran Aria Guna, Anggota DPRD Pesawaran Wanda A., Plt. Sekcam Negeri Katon Ekhwan Muslim, Kepala Desa Seroni, serta Bhabinkamtibmas Desa Negara Saka, Roni.

Dalam kesempatan itu, Sudin mengingatkan masyarakat akan bahaya narkoba yang tidak hanya mengancam kalangan remaja, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat.

Ia juga menyoroti maraknya judi online yang kini banyak menjerumuskan warga ke pinjaman online (Pinjol) akibat kecanduan.

"Dari judi online bisa berlanjut ke pinjaman online karena orang sudah kecanduan. Akibatnya, ekonomi keluarga hancur, utang menumpuk, dan banyak masalah sosial yang muncul,” ujar Sudin.


Selain itu, Sudin menekankan pentingnya ketertiban berlalu lintas serta pembinaan etika anak-anak zaman sekarang yang menurutnya perlu mendapat perhatian serius dari keluarga dan lingkungan.

Sementara itu, Tenaga Ahli DPR RI Donald Harris Sihotang, yang memandu jalannya diskusi, menyampaikan materi tentang penerimaan TNI dan Polri yang sepenuhnya gratis.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur oleh oknum yang menjanjikan kelulusan dengan imbalan uang.

Donald menegaskan bahwa masyarakat harus mempersiapkan anak-anak sejak dini, baik dari kesehatan fisik, mental, kemampuan akademik, maupun kedisiplinan agar siap bersaing secara jujur dan sehat.


"Penerimaan TNI-Polri itu gratis. Anak-anak harus disiapkan dari segi kesehatan dan mental, serta mencari informasi ke pihak yang tepat,” jelas Donald.

Dalam sesi diskusi, warga setempat bernama Hendarto menanyakan langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk menghadapi menurunnya moral dan akhlak anak-anak di era digital, terlebih setelah pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dihapus.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua II DPRD Pesawaran Aria Guna mengatakan bahwa saat ini pelajaran PMP telah digantikan dengan PPKN, yang memiliki tujuan serupa dalam menanamkan nilai-nilai moral dan kebangsaan.

"PMP memang sudah tidak ada, tapi PPKN itu sama saja. Kuncinya ada di keluarga. Anak boleh disayangi, tapi jangan berlebihan. Sesekali tegas juga perlu, demi kebaikan,” kata Aria.

"Aspirasi ini akan kami bawa agar guru tidak hanya mengajar pelajaran, tapi juga menanamkan nilai-nilai budi pekerti,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, warga bernama Agus menanyakan cara mencegah peredaran narkoba di kalangan remaja.

Menanggapi hal itu, Roni, Bhabinkamtibmas Desa Negara Saka, menjelaskan bahwa peran keluarga menjadi benteng utama dalam pencegahan.

"Pencegahan narkoba harus dimulai dari rumah. Orang tua wajib memantau pergaulan anak-anaknya, karena peredaran narkoba belum bisa diberantas sepenuhnya. Jadi, pencegahan paling efektif berasal dari lingkungan keluarga,” ujar Roni.


Kegiatan reses berlangsung interaktif, diwarnai diskusi hangat antara warga dan para narasumber. Acara ditutup dengan pesan Sudin agar masyarakat tetap bersatu menjaga keamanan serta meningkatkan kesadaran hukum.

"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan lingkungan, menjauhi narkoba, serta membimbing generasi muda agar memiliki moral dan kesadaran hukum yang kuat,” tutup Sudin. (*)