KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kedeputian Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengkaji pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo mengatakan, kajian tersebut akan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk membantu perbaikan tata kelola pelaksanaan MBG.
"Terkait dengan program MBG, ini adalah salah satu bentuk dukungan KPK terhadap program pemerintah tersebut. Saat ini, KPK sedang melakukan kajian di Direktorat Monitoring Pencegahan KPK,” kata Budi dalam keterangannya seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/10/2025).
Dari kajian itu nanti, lanjutnya, KPK akan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan kepada para stakeholder terkait.
"Sehingga tata kelola, mekanisme, dan prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien,” sambung Budi.
Budi tidak mengungkapkan sejak kapan kajian terkait MBG dilakukan, namun ia berharap hasil kajian dapat membuat pelaksanaan MBG menjadi berkualitas.
"Jadi, ketika didistribusikan makanan-makanan itu kepada anak-anak kita, itu juga mempunyai kualitas yang baik,” ujarnya.
Budi menuturkan, kajian ini dilakukan dengan beberapa tahapan metodologi. Di antaranya adalah melakukan pengambilan sampling hingga menemukan fakta di lapangan lewat observasi.
Selanjutnya, dilakukan wawancara terhadap sejumlah pihak untuk mengetahui kendala di lapangan. Sebab, kata dia, pelaksanaan MBG ini melibatkan sejumlah stakeholder atau pemangku kepentingan.
"Sehingga nantinya kita bisa menghasilkan sebuah kesimpulan yang lengkap untuk kemudian memberikan rekomendasi yang konkret dalam upaya mendukung perbaikan program MBG ini,” ucap Budi.
Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, memperingatkan dapur-dapur MBG untuk tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan.
Nanik menegaskan, anggaran menu MBG yang dipatok pemerintah semestinya cukup agar menu MBG terdiri dari dua lauk dan susu.
"Jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu,” kata Nanik ke mitra-mitra dapur MBG dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers. (*)
Berita Lainnya
-
PPUKI Lampung Minta Pengusaha Patuhi HAP Singkong, Sanksi Peringatan Lisan Hingga Izin Usaha Dicabut
Senin, 10 November 2025 -
Polisi Tangkap Dua Pelaku Pembobolan Rumah di Gedong Air Bandar Lampung
Minggu, 09 November 2025 -
Akademisi: Harga Singkong Rp 1.350 Bentuk Keberpihakan Pemprov Lampung ke Petani
Minggu, 09 November 2025 -
Lifter Lampung Muhammad Husni Sumbang 3 Emas di Ajang ISG 2025
Minggu, 09 November 2025









