‎Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Emosi tak terkendali berujung maut di Desa Karangsari, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Sabtu (11/10/2025) dini hari.

Seorang pria bernama Reja Agus Saputra tewas bersimbah darah setelah mengalami luka parah di kepala akibat dihantam gancu (alat pertanian bertangkai kayu dan ujung besi).

‎Pelaku penganiayaan diketahui SU alias Sudrun alias Gondrong (42), warga asal Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Ia ditangkap polisi beberapa jam setelah kejadian, saat bersembunyi di rumah warga sekitar 800 meter dari lokasi peristiwa.

‎Kapolsek Jati Agung IPTU Rudy Prawira mengatakan, pelaku ditangkap tanpa perlawanan oleh tim gabungan Polsek Jati Agung dan Krimum Polda Lampung.

Polisi juga menyita barang bukti berupa satu gancu, kaos hitam, dan celana hitam milik korban.

‎“Pelaku kami amankan sekitar pukul 18.30 WIB bersama barang bukti gancu yang ditemukan di semak-semak dekat TKP,” ujar Kapolsek.

‎Peristiwa bermula sekitar pukul 04.30 WIB, ketika pelaku datang ke pos keamanan sambil membawa gancu dan melapor kepada saksi bernama Imam, petugas keamanan setempat.

Ia mengaku ibunya baru saja dianiaya oleh korban.

‎Saksi kemudian menuju rumah pelaku untuk memastikan kabar tersebut. Namun pelaku sudah tidak berada di lokasi.

‎Dari keterangan ibu pelaku dan warga sekitar, benar bahwa korban sempat mencekik ibu pelaku dalam insiden sebelumnya.

‎Tak lama berselang, sekitar pukul 04.45 WIB, warga menemukan korban Reja Agus Saputra terkapar di depan rumah salah satu warga dalam kondisi luka parah di bagian kepala.

‎Korban sempat dilarikan ke RS Airan, namun nyawanya tidak tertolong.

‎“Dari hasil penyelidikan sementara, pelaku diduga melakukan penganiayaan karena tersulut emosi setelah mengetahui ibunya dicekik korban,” ungkap IPTU Rudy Prawira.

‎Kini pelaku diamankan di Mapolsek Jati Agung dan dijerat Pasal 351 Ayat (3) KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan orang meninggal dunia.

‎Polisi masih mendalami motif lengkap dan hubungan antara pelaku dan korban sebelum kejadian berdarah itu terjadi. (*)