Mahasiswa Itera Dorong Pemberdayaan Perempuan Desa Sriwedari Lewat Produksi Mie Mocaf

Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggagas inovasi pengolahan singkong menjadi produk bernilai jual tinggi melalui program “Sekolah Perempuan” untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Pesawaran — Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggagas inovasi pengolahan singkong menjadi produk bernilai jual tinggi melalui program “Sekolah Perempuan” untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Sriwedari, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan nilai tambah komoditas lokal dengan menghasilkan produk pangan sehat berupa mie mocaf (Modified Cassava Flour).
Program tersebut merupakan bagian dari Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan (Himatepa) Itera. Kegiatan utama berupa sosialisasi dan pelatihan produksi mie mocaf dilaksanakan pada Selasa, 12 Agustus 2025, di Balai Desa Sriwedari.
Sebanyak 37 mahasiswa yang tergabung dalam tim PPK Ormawa Himatepa terlibat dalam kegiatan ini. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok kerja yang fokus pada pendampingan KWT dalam proses produksi, pengemasan, dan strategi pemasaran produk mocaf.
Program dipimpin oleh Siti Nurqaidah, mahasiswa Teknologi Pangan angkatan 2023, dengan pendampingan dari dosen pembimbing Zada Agna Talitha, STP, M.Si. Kegiatan ini juga dihadiri oleh perangkat desa, perwakilan organisasi masyarakat, dosen pembimbing, serta anggota KWT Desa Sriwedari.
Siti menjelaskan, pelaksanaan Sekolah Perempuan ini berangkat dari keprihatinan terhadap rendahnya harga singkong di tingkat petani. Selama ini, petani di Desa Sriwedari hanya mengandalkan penjualan singkong segar kepada tengkulak dengan harga yang tidak stabil dan sering kali merugikan.
“Melalui program ini, kami ingin membekali para anggota KWT dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mengolah singkong menjadi produk bernilai ekonomi lebih tinggi, seperti mie mocaf,” ujar Siti Nurqaidah dalam sambutannya.
Mie mocaf merupakan produk pangan olahan dari tepung singkong yang telah melalui proses fermentasi, sehingga menghasilkan karakteristik menyerupai tepung terigu. Dalam produksi mie mocaf, tepung mocaf dikombinasikan dengan tepung terigu, menghasilkan mie rendah gluten yang cocok sebagai alternatif sehat bagi penderita intoleransi gluten maupun penyakit celiac.
Menurut Siti, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis pembuatan mie mocaf, tetapi juga bertujuan mengubah pola pikir anggota KWT. Perempuan desa didorong agar dapat bertransformasi dari pelaku pertanian tradisional menjadi wirausahawan lokal yang mandiri, berbasis potensi desa.
Kepala Urusan (Kaur) Kasi Desa Sriwedari, Uni Ratna Ningrum, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan mahasiswa Itera tersebut. Ia menilai inovasi ini mampu membuka peluang ekonomi baru bagi warga, khususnya perempuan, sekaligus menghadirkan produk khas desa yang berdaya saing.
“Harapan kami, melalui kegiatan ini Desa Sriwedari dapat memiliki produk unggulan yang bisa menjadi kebanggaan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan warga,” ujar Uni.
Selain pelatihan produksi, para anggota KWT juga mengikuti kurikulum pendampingan yang komprehensif. Materi yang diberikan mencakup sanitasi dan keamanan pangan, teknik pengemasan, legalitas usaha, regulasi halal, hingga pemasaran digital. Pendampingan ini dimaksudkan agar produk mie mocaf yang dihasilkan dapat memenuhi standar keamanan pangan dan siap dipasarkan secara lebih luas.
Dengan langkah ini, mahasiswa Itera berharap lahir pelaku usaha perempuan desa yang mampu mengoptimalkan potensi lokal singkong menjadi produk bernilai tinggi. Program ini juga diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan di wilayah lain di Lampung. (*)
Berita Lainnya
-
Sinergi Kejaksaan Tinggi Lampung dan Pelindo Panjang Dukung Peningkatan Layanan Logistik Nasional
Kamis, 09 Oktober 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Gencarkan Vaksinasi Rabies dan PMK, Semua Layanan Gratis
Kamis, 09 Oktober 2025 -
Lebih dari 2.600 Guru di Lampung Akan Ikuti Uji Kompetensi pada 18 Oktober 2025
Kamis, 09 Oktober 2025 -
Perkuat Ketahanan Pangan, Pemkot Bandar Lampung Salurkan Lima Unit Traktor ke Kelompok Tani
Kamis, 09 Oktober 2025