• Kamis, 09 Oktober 2025

Lebih dari 2.600 Guru di Lampung Akan Ikuti Uji Kompetensi pada 18 Oktober 2025

Kamis, 09 Oktober 2025 - 16.46 WIB
14

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung Thomas Amirico saat dimintai keterangan, Kamis (9/10/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung akan menggelar uji kompetensi guru tingkat SMA, SMK dan SLB negeri pada 18 Oktober 2025 mendatang.

Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan jika uji kompetensi tahap pertama akan diikuti oleh lebih dari 2.600 guru dari 17 mata pelajaran.

Ujian sendiri menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang akan dilaksanakan di dua lokasi, yaitu SMK Negeri 1 dan SMA Negeri 5 Bandar Lampung.

"InsyaAllah uji kompetensi guru akan kita gelar pada tanggal 18 Oktober, minggu depan. Ada dua titik lokasi di SMK 1 dan SMA 5 Bandar Lampung. Akan ada 2.600 lebih guru dari 17 mata pelajaran yang ikut," ujarnya saat dimintai keterangan, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, guru yang akan diuji pada tahap awal ini merupakan guru dari 35 sekolah unggul di Provinsi Lampung serta seluruh guru SMA, SMK, dan SLB negeri di Kota Bandar Lampung.

Selanjutnya, uji kompetensi akan diperluas dengan melibatkan sekitar 14.398 guru di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.

Melalui uji kompetensi ini, pemerintah daerah ingin memetakan guru-guru yang sudah memenuhi standar profesional dan yang masih perlu peningkatan kemampuan.

"Ini adalah pemetaan untuk mengetahui mana guru yang sudah berkompeten dan mana yang belum. Hasil asesmen ini menjadi dasar untuk tahap selanjutnya, yaitu pelatihan TOT, bimtek, hingga pembelajaran lanjutan selama enam bulan. Semua instrumennya sudah kami siapkan, termasuk mentor dan metode pembelajarannya," jelas Thomas.

Menurutnya, kegiatan ini bukan bentuk hukuman (punishment) bagi guru, melainkan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lampung melalui pemetaan kompetensi secara objektif.

"Ini bukan untuk menghakimi. Kita hanya ingin tahu peta kompetensi agar treatment-nya jelas. Akan ada pelatihan, bimtek, hingga workshop lanjutan selama enam bulan. Harapannya, guru bisa lebih adaptif, kompetitif, dan memahami metode pembelajaran terbaru sehingga siswa juga bisa menjadi lebih inovatif," tambahnya.

Thomas menegaskan bahwa uji kompetensi dilakukan dengan sistem CAT dan hasil nilai akan langsung keluar saat tes selesai. Hasil tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan program pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan.

Thomas juga menargetkan terbentuknya sekolah model berstandar kompetensi, di mana seluruh guru di sekolah tersebut sudah memenuhi standar yang ditetapkan. Sekolah model ini diharapkan menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain di Lampung.

"Kami nanti akan punya data guru yang memenuhi standar. Dari situ, kami akan bentuk satu sekolah model yang semua gurunya berstandar. Prosesnya panjang, tapi arah kita ke sana, supaya sekolah lain bisa mencontoh," pungkas Thomas. (*)