• Senin, 06 Oktober 2025

UMKM Lampung Catat Transaksi Hampir Rp1 Miliar di Lampung Begawi 2025

Senin, 06 Oktober 2025 - 10.49 WIB
22

Acara penutupan Gelaran Lampung Begawi 2025 di Lampung City Mall Minggu (5/10/2025) malam. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Gelaran Lampung Begawi 2025 yang berlangsung di Lampung City Mall pada 3–5 Oktober resmi ditutup, Minggu (5/10/2025) malam. Acara yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Lampung ini mencatatkan nilai transaksi UMKM hampir menembus Rp1 miliar.

Kepala KPw BI Lampung, Bimo Epyanto, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dan sinergi seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya acara tersebut. Selama tiga hari, Lampung Begawi 2025 dikunjungi sekitar 18.662 orang.

“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar dengan capaian transaksi yang melampaui ekspektasi. Ini berkat dukungan Pemerintah Provinsi, Dekranasda, asosiasi, perbankan, serta pelaku UMKM yang telah bekerja keras,” ujar Bimo.

Berdasarkan catatan panitia, transaksi terbesar berasal dari penjualan wastra (kain dan kerajinan) yang mencapai Rp500,6 juta. Sementara kuliner dan Begawi Mart mencatatkan Rp460 juta.

Tidak hanya transaksi penjualan langsung, ajang ini juga menghadirkan forum temu bisnis (business matching) yang mempertemukan 28 pelaku UMKM dengan calon pembeli internasional. Dari pertemuan tersebut, tercapai komitmen ekspor dengan Letter of Intent (LOI) senilai Rp5,5 miliar.

Selain itu, perbankan juga menunjukkan dukungannya dengan komitmen pembiayaan mencapai Rp10,46 miliar selama penyelenggaraan. Dukungan tersebut datang dari BRI, Mandiri, BNI, BTN, dan Bank Lampung.

Lampung Begawi 2025 juga diwarnai berbagai kegiatan seperti talkshow UMKM bertema Go Global, Digital Ready, From Waste to Wealth, serta fashion show yang melibatkan desainer dan model difabel.

“Partisipasi sahabat difabel dalam fashion show memberi pesan kuat bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkarya,” tambah Bimo.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang secara resmi menutup perhelatan Lampung Begawi 2025 mengapresiasi seluruh pihak yang berkontribusi dalam suksesnya penyelenggaraan acara tersebut. “Atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Lampung, saya menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia, seluruh panitia, para peserta, mitra strategis, serta masyarakat yang telah mendukung Lampung Begawi 2025,” ujar Gubernur Mirza.

Mirza menegaskan pentingnya mendorong hilirisasi dan peningkatan nilai tambah produk unggulan daerah agar perekonomian Lampung lebih kuat dan berdaya saing. Ia menyoroti bahwa sebagian besar komoditas Lampung, seperti kopi, cokelat, dan singkong, masih banyak dijual dalam bentuk bahan mentah.

“Lampung adalah pintu gerbang Sumatera, tapi perannya jauh lebih besar. Kita memiliki padi, kopi robusta, singkong, lada, kakao, dan tebu yang tumbuh subur di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Namun, banyak produk kita masih keluar sebagai barang mentah. Ke depan, kita harus mampu mengolahnya agar memberi nilai tambah,” ujarnya.

Gubernur Mirza menyebutkan, dari total perputaran uang di Provinsi Lampung yang mencapai Rp483 triliun pada 2024, sekitar 30 persennya berasal dari sektor pertanian. Namun, potensi tersebut belum sepenuhnya tergarap karena lemahnya daya saing dan kapasitas produksi pelaku UMKM.

“Banyak UMKM kita usianya belum dua tahun. Mereka butuh dukungan baik dari sisi regulasi, akses pasar, pembiayaan, maupun kolaborasi antarpelaku usaha. Pemerintah bersama Bank Indonesia dan mitra strategis akan memperkuat sinergi ini,” ujarnya.

Gubernur Mirza juga menyoroti potensi besar sektor pariwisata yang pada 2025 diperkirakan mampu menarik lebih dari 25 juta wisatawan domestik. Ia menilai, lonjakan wisatawan harus menjadi peluang bagi produk-produk lokal Lampung.

“Wisatawan datang membawa uang dan pasti belanja. Tugas kita adalah memastikan belanja itu untuk produk lokal. Ke depan, kita akan mendorong hotel, restoran, dan tempat wisata agar menjual dan menggunakan produk-produk UMKM Lampung,” ucapnya.

Ia menegaskan, regulasi yang berpihak kepada UMKM akan menjadi prioritas pemerintah daerah. “Masa depan ekonomi Lampung adalah UMKM. Cara tercepat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah adalah dengan menggerakkan UMKM,” tambah Gubernur Mirza.

Menutup sambutannya, Gubernur Mirza mengajak seluruh pelaku UMKM untuk memperkuat kolaborasi dalam menghadapi tantangan global. “UMKM tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Kita harus bersinergi, yang kuat di modal bantu yang lemah di permodalan, yang kuat di pasar bantu yang lemah di pemasaran. Dengan kolaborasi, saya yakin UMKM Lampung bisa menguasai pasar nasional bahkan dunia,” ujarnya.

Mengusung tema “Sinergi, Digitalisasi, dan Inklusivitas untuk Ekonomi yang Tangguh dan Berkelanjutan”, BI Lampung berharap Lampung Begawi 2025 dapat memperkuat daya saing UMKM sekaligus membuka akses menuju pasar global. (*)