• Sabtu, 04 Oktober 2025

Gelombang Isu Reshuffle Menguat, Sejumlah Pejabat Tanggamus Masuk Daftar 'Kursi Panas'

Jumat, 03 Oktober 2025 - 15.55 WIB
61

Gelombang Isu Reshuffle Menguat, Sejumlah Pejabat Tanggamus Masuk Daftar 'Kursi Panas'. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Tanggamus - Gelombang isu reshuffle kembali mengguncang Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Baru dua pekan sejak Bupati Mohammad Saleh Asnawi melantik 21 pejabat tinggi pratama, kabar perombakan berikutnya sudah merebak. Kali ini, aroma politik lebih terasa dibanding sekadar rotasi birokrasi.

Sejumlah sumber internal menyebut Sekretaris Daerah, Suaidi, memainkan peran sentral. Ia dikabarkan memanggil sejumlah kepala dinas ke ruang kerjanya. Pesan yang disampaikan sederhana namun tegas, yaitu jabatan sebaiknya ditanggalkan secara sukarela.

"Sekda yang menyampaikan. Satu sudah menandatangani surat mundur, yang lain belum,” kata seorang pejabat yang mengaku mengetahui pertemuan itu, Jumat (3/10/2025).

Daftar pejabat yang masuk radar reshuffle tidak sedikit. Dari Kasat Pol PP Ricardo Putra Yasa, Kadis Kominfo Suhartono, Kadis Perikanan Darma Setiawan.

Kemudian, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Erlan Deni Saputra, Kadis Peternakan dan Perkebunan Hendri Fatra, Kadis Sosial Hardasyah.

Lalu Kepala Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Retno Noviana Damayanti, hingga Kadis Dukcapil Maradona. Delapan kursi strategis yang kini disebut berada di ujung tanduk.

Sebagian sudah menyetujui langkah mundur, seperti Suhartono, Retno Noviana Damayanti, dan Hardasyah. Namun sisanya masih bertahan, menunggu arah politik yang lebih jelas.

Di sisi lain, empat pejabat eselon II yang baru saja mengikuti uji kompetensi (Ukom) di Mabes Polri diperkirakan aman.

Mereka adalah Belli Pahlupi (Plt Kadis PUPR), Kiemas Amin Yusfi (Kadis Lingkungan Hidup), Alkat Alamsyah (Plt Inspektur), serta Irvan Wahyudi (Kalak BPBD).

Sementara lima peserta lain berasal dari luar Tanggamus. Namun, gejolak tak berhenti di level dinas. Rumor reshuffle juga merembet ke tingkat kecamatan.

Sebuah pesan berantai di WhatsApp menyebut sembilan camat sudah dipanggil, konon untuk diminta menyerahkan jabatan.

"Sudah sembilan orang, sisanya tinggal menunggu giliran,” demikian bunyi pesan tersebut.

Perombakan susulan disebut-sebut sebagai bagian dari konsolidasi politik Bupati Mohammad Saleh Asnawi setelah berhasil menguasai mesin birokrasi melalui pelantikan pertamanya.

Langkah ini bisa dibaca sebagai upaya memperkuat barisan pejabat yang dianggap sejalan dengan visi politiknya.

Hingga berita ini diterbitkan, Bupati Saleh Asnawi maupun Sekda Suaidi belum memberikan pernyataan resmi. Namun, riak yang muncul memperlihatkan bahwa birokrasi di Tanggamus sedang berada di persimpangan.

Bagi sebagian pejabat, panggilan ke ruang Sekda mungkin menjadi awal dari peralihan karier, atau justru akhir dari perjalanan panjang di pemerintahan. (*)