Pasar Kotaagung Tanggamus Kian Sepi, Puluhan Kios Gulung Tikar

Lorong-lorong pasar yang dulunya ramai kini tampak lengang, dengan rolling door toko yang tertutup rapat. Foto: Sayuti/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus - Aktivitas perdagangan di Pasar Kotaagung, Kabupaten Tanggamus semakin memprihatinkan. Dari ratusan kios dan toko yang tersedia, banyak di antaranya kini gulung tikar atau tutup permanen maupun sementara akibat sepinya pembeli.
Lorong-lorong pasar yang dulunya ramai dengan hiruk-pikuk tawar-menawar kini tampak lengang, dengan rolling door toko yang tertutup rapat.
Pantauan pada Kamis (2/10/2025), hanya terlihat beberapa pedagang yang masih bertahan. Beberapa pengunjung sesekali melintas, namun tak banyak transaksi yang terjadi.
Sebagian kios bahkan terlihat kosong tanpa etalase dagangan.
"Sekitar 25 persen toko sudah tidak beroperasi lagi. Kalau dulu ada ratusan yang buka, sekarang jumlahnya tinggal sebagian saja. Pedagang banyak yang menyerah karena biaya terus jalan, sementara pembeli makin jarang datang,” ujar Nur, seorang pedagang kebutuhan pokok yang sudah lebih dari 15 tahun berjualan di Pasar Kotaagung.
Senada, Tami, pedagang pakaian mengaku omzetnya anjlok sejak 2019. Ia menyebut, Pandemi Covid-19 menjadi titik balik penurunan jumlah pembeli, ditambah maraknya belanja online yang kian menggerus pasar tradisional.
"Sejak ada belanja daring, semakin susah. Orang lebih memilih beli lewat ponsel karena lebih murah dan ada diskon. Akhirnya banyak teman-teman pedagang gulung tikar,” ungkapnya.
Fenomena ini tidak hanya terjadi di Pasar Kotaagung. Kondisi serupa juga dialami pasar tradisional lain di Tanggamus, seperti Pasar Gisting dan Pasar Talangpadang, yang mencatat penurunan aktivitas perdagangan.
Lesunya daya beli masyarakat memang menjadi salah satu penyebab utama. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan konsumsi rumah tangga sejak awal 2025.
Naiknya harga kebutuhan pokok serta tekanan ekonomi membuat masyarakat lebih selektif berbelanja.
Sementara itu, pola konsumsi beralih ke platform e-commerce yang menawarkan harga murah dan pengiriman cepat.
Para pedagang berharap pemerintah daerah segera turun tangan. Menurut mereka, pasar tradisional tidak boleh dibiarkan mati.
"Kami minta ada perhatian serius. Kalau tidak ada solusi, pasar ini bisa semakin kosong,” tambah Tami.
Sejumlah tokoh menilai, jika tidak ada intervensi kebijakan yang langsung menyentuh pedagang, kondisi pasar tradisional akan semakin sulit bertahan.
"Stimulus berupa keringanan biaya sewa, subsidi modal, hingga pelatihan adaptasi digital bagi pedagang dinilai penting agar pasar kembali bergairah," kata Herman, tokoh masyarakat Kotaagung.
Kini, wajah Pasar Kotaagung Kabupaten Tanggamus seakan menyimpan cerita panjang tentang kejayaan yang mulai meredup.
Ratusan kios yang dulu hidup kini sebagian besar hanya menyisakan pintu besi yang terkunci, sementara para pedagang masih menaruh harapan agar denyut ekonomi rakyat bisa kembali berputar. (*)
Berita Lainnya
-
Warga Keluhkan Maraknya Pencurian Hasil Kebun di Bandar Negeri Semuong Tanggamus
Kamis, 02 Oktober 2025 -
Batalyon Infanteri Teritorial Bakal Dibangun di Tanggamus
Rabu, 01 Oktober 2025 -
IRT Ditemukan Tewas Tenggelam di Saluran Irigasi Wonosobo Tanggamus
Rabu, 01 Oktober 2025 -
Warga Bangun Rejo Tanggamus Ditemukan Tewas di Jalur Rawan Semaka, Diduga Kecelakaan Tunggal
Selasa, 30 September 2025