• Jumat, 03 Oktober 2025

Hujan Deras Picu Longsor di Lambar, Dua Titik Jalan Tertutup Material

Kamis, 02 Oktober 2025 - 20.54 WIB
75

Petugas BPBD saat melakukan evakuasi terhadap material longsor di Jalan Way Robok, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, Kamis (2/10/2025) malam. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung Barat pada Kamis (2/10/2025) sore hingga malam mengakibatkan tanah longsor dan banjir di dua titik berbeda. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa itu menutup sebagian badan jalan dan mengganggu akses transportasi warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Padang Priyo Utomo, mengatakan bencana pertama terjadi sekitar pukul 18.45 WIB di Jalan Way Robok, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit. Longsor menutup sebagian jalan sehingga kendaraan yang melintas harus bergantian.

“Material longsor cukup banyak menutupi badan jalan. Sementara masih bisa dilalui roda dua dan roda empat, tapi harus bergantian dan dengan kehati-hatian,” kata Padang.

Tidak lama berselang, sekitar pukul 18.40 WIB, longsor disertai luapan banjir juga terjadi di Kecamatan Sukau. Bencana tersebut menutup akses jalan alternatif Hamkater, tepatnya di Pemangku Tanjungan Dalam Pekon Bandar Baru menuju Pemangku Heling, yang masuk kawasan Hutan Lindung Register 48B.

Menurut Padang, curah hujan tinggi sejak siang hingga malam hari menjadi pemicu utama. Kondisi tanah yang labil diperparah oleh aliran air permukaan (run off) sehingga membawa material tanah, pasir, dan batu ke badan jalan.

“Di wilayah Sukau, jalan alternatif yang terdampak itu memang rawan karena sebagian badan jalan merupakan aliran sungai. Saat debit air naik, limpasan permukaan tidak terkendali dan mengakibatkan longsor,” jelasnya.

Padang menambahkan, setelah menerima laporan, BPBD melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) segera mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) untuk melakukan asesmen di dua lokasi tersebut.

Di Jalan Way Robok, tim bersama Satgas BPBD melakukan pembersihan awal dengan alat manual seperti cangkul dan sekop. Namun, karena material cukup besar dan membahayakan petugas, pembersihan lanjutan akan menggunakan alat berat.

“Untuk Way Mengaku kami prioritaskan alat berat agar penanganan lebih cepat dan tidak membahayakan petugas. Kalau manual tidak memungkinkan karena material longsor cukup banyak,” ujarnya.

Sementara di jalan alternatif Hamkater Sukau, petugas satgas dan aparat setempat masih melakukan inventarisasi dan pemantauan lapangan. Debit air sungai masih tinggi karena hujan belum reda.

Kondisi berbeda terjadi di Jalan Way Robok, Balik Bukit. Meski tertutup material longsor, jalur tersebut masih dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat secara bergantian. Namun BPBD mengimbau pengendara tetap berhati-hati.

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam dua kejadian ini. Tapi kami terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, karena hujan masih berpotensi terjadi dan risiko longsor susulan tetap ada,” kata Padang.

BPBD Lampung Barat juga sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum, Polres, dan TNI untuk percepatan penanganan di lapangan. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat normalisasi jalur yang terdampak.

Selain itu, aparat kecamatan dan pekon diminta untuk terus memantau wilayah masing-masing, terutama yang berada di titik rawan longsor dan bantaran sungai. Warga juga diimbau tidak beraktivitas di sekitar lokasi yang berpotensi longsor saat hujan deras turun.

Padang menegaskan, pihaknya akan terus memberikan pembaruan informasi ke masyarakat terkait perkembangan penanganan longsor dan banjir di dua wilayah tersebut. “Kami berkomitmen bekerja maksimal agar akses masyarakat segera pulih dan potensi bahaya bisa diminimalkan,” tutupnya. (*)