Disparekraf Klaim Kunjungan Wisatawan ke Lampung 15,4 Juta Orang, Bobby: Kontribusi terhadap Ekonomi 6,2 Persen

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung menyebut kunjungan wisatawan ke Provinsi Lampung mencapai 15,4 juta orang hingga akhir Juli 2025.
Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, mengatakan sektor pariwisata Lampung terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Agustus lalu, jumlah kunjungan wisatawan hingga akhir Juli 2025 telah mencapai lebih dari 15,4 juta orang.
Bobby menyebut, capaian tersebut menjadi modal kuat untuk memenuhi target 20 juta wisatawan pada tahun 2025.
"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan signifikan sekitar 34 persen. Pada Juli 2024 kunjungan wisatawan hanya sekitar 12 juta. Artinya, pariwisata Lampung terus tumbuh,” jelasnya, Selasa (30/9/2025).
Ia menegaskan, momentum akhir tahun terutama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan menjadi pendorong tambahan kunjungan wisatawan ke Lampung sehingga target optimis dapat tercapai.
"Kita masih menunggu satu momen lagi yaitu Nataru. Sehingga kita optimistis target kunjungan wisatawan pada tahun ini pasti akan tercapai,” jelasnya.
Menurut Bobby, tingginya animo wisatawan terlihat dari tren paket wisata yang kini tengah viral, seperti Pulau Wayang dan Teluk Hantu.
"Waktu tunggu untuk akhir pekan bahkan bisa mencapai dua sampai tiga bulan ke depan. Ini menunjukkan minat masyarakat sangat tinggi untuk berwisata ke Lampung,” ungkapnya.
Ia menambahkan, wisatawan tidak hanya berkunjung untuk menikmati destinasi, tetapi juga terbagi ke dalam empat kategori utama: wisata edukasi, budaya, religi, dan rekreasi.
"Orang yang datang ke Lampung berwisata dengan mendatangi tempat wisata edukasi, budaya, hingga religi dan kesehatan,” jelasnya.
Dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat, Bobby menegaskan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Lampung cukup besar.
Ia memaparkan, pada 2024 terdapat sekitar 17,9 juta wisatawan dengan rata-rata pengeluaran Rp1,75 juta per kunjungan. Hal itu menghasilkan perputaran uang sekitar Rp30 triliun sepanjang tahun.
"Kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian Lampung mencapai 6,2 persen. Angka ini menunjukkan multiplier effect yang luas, mulai dari pertanian, transportasi, komunikasi, hingga sektor kreatif,” terangnya.
Namun, Bobby menekankan bahwa Disparekraf Provinsi Lampung bukan penerima langsung Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"PAD pariwisata dikelola langsung oleh kabupaten/kota melalui pajak hotel, restoran, hiburan, maupun destinasi wisata. Sementara tugas kami di provinsi adalah mengatur kebijakan serta meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal, dan spending wisatawan,” paparnya.
Menurutnya, yang lebih penting dari pertumbuhan sektor pariwisata adalah dampak langsung terhadap masyarakat.
"Pariwisata membuka lapangan pekerjaan, menambah penghasilan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung,” ungkapnya.
Disparekraf Provinsi Lampung juga mencatat terdapat 667 destinasi wisata yang tersebar di 15 kabupaten/kota se-Lampung, berdasarkan hasil survei Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional. Jumlah tersebut naik tajam dari sekitar 400 destinasi pada tahun sebelumnya.
Dari total 667 destinasi, sebanyak 182 merupakan destinasi wisata alam, 171 destinasi wisata buatan, dan 34 destinasi wisata budaya.
Adapun penyebarannya yakni: Tulang Bawang 90 destinasi, Tanggamus 74, Lampung Timur 56, Tulangbawang Barat 50, Lampung Utara 46, Pringsewu 43, Lampung Selatan 43, Pesawaran 41, Bandar Lampung 41, Mesuji 40, Lampung Tengah 38, Way Kanan 32, Lampung Barat 29, Metro 28, dan Pesisir Barat 16 destinasi.
Sebelumnya, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan Pemerintah Provinsi Lampung terus memfokuskan pengembangan sektor pariwisata sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah.
"Insya Allah dalam tahun-tahun ke depan, Pemerintah Provinsi Lampung akan mulai memfokuskan sektor pariwisata dalam mengembangkan Provinsi Lampung. Kami sangat paham pariwisata adalah salah satu instrumen bagi pertumbuhan Lampung. Ini akan kami dorong,” kata Mirzani saat meresmikan Azana Boutique Hotel Bandar Lampung, Minggu (27/7/2025).
Ia menambahkan, tingkat lama tinggal (length of stay) wisatawan dan jumlah pengeluaran (spending) wisatawan di Lampung masih tergolong rendah karena minimnya fasilitas penunjang seperti hotel dan restoran. Oleh karena itu, pembangunan fasilitas menjadi sangat penting.
Menurut Mirzani, Pemprov Lampung berupaya mengorganisir pengembangan pariwisata yang selama ini tumbuh secara organik.
"Lampung tumbuh, pariwisatanya sangat luar biasa secara organik. Banyak kuliner, banyak wisata laut, dan lainnya. Kami sedang berusaha mengorganisir ini supaya lebih terarah,” jelasnya.
Ia menegaskan, Pemprov akan berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam mempermudah perizinan dan memberikan insentif bagi pelaku usaha pariwisata, sebagai bagian dari visi besar Lampung Maju Menuju Indonesia Emas 2045.
"Saya akan berkolaborasi dengan bupati dan wali kota. Semua pengusaha pariwisata akan segera kita berikan kemudahan, baik itu pajak, retribusi, dan lain-lain. Ini komitmen kami untuk mendukung pengusaha Lampung berinvestasi di bidang pariwisata,” tegasnya.
Ia menambahkan, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan kunci mendorong pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja, serta memperkenalkan potensi lokal ke dunia internasional. (*)
Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Rabu 01 Oktober 2025 dengan judul “Disparekraf Klaim Kunjungan Wisatawan ke Lampung 15,4 Juta Orang”
Berita Lainnya
-
Eks Bupati Way Kanan Raden Adipati Kembali Diperiksa Kejati Lampung Soal Kasus Mafia Tanah
Selasa, 30 September 2025 -
Trofeo Futsal BATIQA Se-Sumatera 2025 Meriahkan Anniversary ke-9 BATIQA Hotel Lampung
Selasa, 30 September 2025 -
Sasar Ratusan Siswa SMK di Bandar Lampung, PLN Beri Edukasi Kepedulian Keselamatan Kelistrikan
Selasa, 30 September 2025 -
Kasus Perampasan Mobil Warga di Bandar Lampung, APCI Tegaskan Anggota Bekerja Sesuai SOP
Selasa, 30 September 2025