• Rabu, 01 Oktober 2025

Tiga Dapur SPPG di Lamtim Dihentikan Sementara, Dandim Tekankan Pengawasan Ketat

Selasa, 30 September 2025 - 18.39 WIB
81

Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Makodim 0429/Lamtim, Selasa (30/9/2025). Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) digelar di Aula Makodim 0429/Lamtim, Selasa (30/9/2025). Rapat ini diikuti jajaran pemerintah daerah, Forkopimda, hingga perwakilan pengelola dapur MBG.

Dalam rapat, isu evakuasi dan evaluasi terhadap sejumlah dapur MBG menjadi sorotan. Pasalnya, beberapa kejadian luar biasa terjadi di lapangan, mulai dari kecelakaan kendaraan operasional hingga kasus keracunan siswa di sejumlah sekolah.

Dandim 0429/Lamtim Letkol Inf Danang Setiaji dalam sambutannya menegaskan, program MBG merupakan amanat pemerintah yang harus dikawal bersama agar berjalan sesuai harapan. “Kami berharap seluruh pihak menjaga kualitas pelaksanaan program ini, agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi penerima manfaat,” ujarnya.

Danang melaporkan, hingga 29 September 2025 terdapat 60 dapur MBG di Lampung Timur yang sudah diverifikasi Badan Gizi Nasional (BGN). Dari jumlah itu, 55 dapur sudah operasional, dua dapur masih menunggu izin, dan tiga dapur terpaksa dihentikan sementara.

Tiga dapur yang tidak beroperasi yakni SPPG Desa Sukoharjo, Kecamatan Sekampung karena pergantian tenaga ahli gizi dan akuntan; SPPG Desa Kalibening 2, Kecamatan Pekalongan karena proses pemutakhiran data penerima manfaat; serta SPPG Desa Bumi Tinggi, Kecamatan Bumi Agung karena adanya kasus keracunan siswa.

“Selain itu, kami mencatat beberapa kejadian luar biasa, di antaranya kecelakaan kendaraan SPPG di Braja Mulya, kasus keracunan di Kecamatan Mataram Baru, serta kasus serupa di Kecamatan Bumi Agung,” lanjut Danang.

Ia mengingatkan, setiap pengelola dapur maupun relawan harus benar-benar selektif dalam menentukan menu. “Awasi seluruh proses pengolahan makanan, pastikan sesuai SOP. Ini menyangkut kesehatan generasi penerima manfaat,” tegasnya.

Sementara itu, Bupati Lampung Timur Ela Siti Nuryamah dalam sambutannya meminta seluruh pengelola dapur MBG bekerja lebih hati-hati. Ia menekankan, kualitas menu harus menjadi perhatian utama agar tidak ada lagi kasus serupa di kemudian hari.

“Kami tidak ingin mendengar ada kejadian keracunan lagi. Saya minta seluruh dapur memastikan bahan pangan yang digunakan benar-benar layak dan higienis,” kata Ela.

Ela juga meminta tenaga ahli gizi dan relawan lebih teliti dalam bekerja. “Jangan sampai kelalaian kecil berdampak besar bagi anak-anak kita. Ingat, mereka adalah generasi penerus yang harus kita jaga bersama,” tegasnya.

Menurutnya, keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari jumlah dapur yang beroperasi, tetapi juga dari kualitas makanan yang diberikan. “Lebih baik sedikit tapi berkualitas, daripada banyak tapi membahayakan,” ucapnya.

Ela menutup sambutannya dengan ajakan kepada seluruh pihak agar tetap solid dalam mengawal MBG. “Mari kita sukseskan bersama Asta Cita Presiden, khususnya dalam memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan cerdas,” pungkasnya. (*)