• Selasa, 30 September 2025

Kunjungan Wisata ke Lampung Tembus 15,4 Juta Orang Dalam 7 Bulan

Selasa, 30 September 2025 - 13.50 WIB
24

Kepala Disparekraf Provinsi Lampung, Bobby Irawan, saat dimintai keterangan dilingkungan kantor Gubernur Lampung, Selasa (30/9/2025). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sektor pariwisata di Provinsi Lampung terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Agustus, jumlah kunjungan wisatawan selama 7 bulan atau Januari hingga Juli 2025 telah mencapai lebih dari 15,4 juta orang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi Lampung, Bobby Irawan mengatakan, capaian tersebut menjadi modal kuat untuk memenuhi target 20 juta wisatawan yang ditetapkan pada tahun 2025.

"Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan signifikan sekitar 34 persen. Pada Juli 2024 kunjungan wisatawan hanya sekitar 12 juta, artinya pariwisata Lampung terus tumbuh," ujarnya saat dimintai keterangan, Selasa (30/9/2025).

Menurutnya, momentum akhir tahun terutama pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan menjadi pendorong tambahan sehingga target tersebut optimis dapat tercapai.

"kita masih menunggu satu momen lagi yaitu Nataru. Sehingga kita optimistis target kunjungan wisatawan pada tahun ini pasti akan tercapai," jelasnya.

Bobby menambahkan, tingginya animo wisatawan terlihat dari tren paket wisata yang kini tengah viral, seperti Pulau Wayang dan Teluk Hantu.

"Waktu tunggu untuk akhir pekan bahkan bisa mencapai dua sampai tiga bulan ke depan. Ini menunjukkan minat masyarakat sangat tinggi untuk berwisata ke Lampung," jelasnya.

Lebih lanjut, Bobby menjelaskan bahwa wisatawan tidak hanya berkunjung untuk menikmati destinasi, melainkan juga terbagi ke dalam empat kategori utama, yakni wisata edukasi, budaya, religi, dan rekreasi.

"Orang yang datang ke Lampung kalau kita lihat dia berwisata dengan mendatangi tempat wisata edukasi, budaya hingga religi dan kesehatan," jelasnya.

Dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Lampung dinilai cukup besar.

Bobby memaparkan, jika pada tahun 2024 ada sekitar 17,9 juta orang wisatawan yang datang dan rata-rata membelanjakan sekitar Rp1,75 juta per kunjungan, maka perputaran uang mencapai Rp30 triliun sepanjang tahun.

"Kontribusi sektor pariwisata ini terhadap perekonomian Lampung mencapai 6,2 persen. Angka ini menunjukkan multiplier effect yang luas, mulai dari pertanian, transportasi, komunikasi, hingga sektor kreatif," terangnya.

Meski begitu, Bobby menegaskan bahwa Disparekraf Provinsi Lampung bukan entitas penerima langsung Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"PAD pariwisata itu dikelola langsung oleh kabupaten/kota melalui pajak hotel, restoran, hiburan, maupun destinasi wisata. Sementara tugas kami di provinsi adalah mengatur kebijakan dan meningkatkan jumlah kunjungan, lama tinggal, serta spending wisatawan," kata Bobby.

Ia menekankan, yang lebih penting dari pertumbuhan sektor ini adalah dampak langsung terhadap masyarakat.

"Pariwisata membuka lapangan pekerjaan, menambah penghasilan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lampung," tutupnya. (*)