• Jumat, 03 Oktober 2025

Dugaan Manipulasi Data Nakes PPPK Lampung Utara Libatkan Orang Dalam

Selasa, 30 September 2025 - 13.19 WIB
308

Dugaan Manipulasi Data Nakes PPPK Lampung Utara Libatkan Orang Dalam. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Tujuh tenaga kesehatan (Nakes) diduga memanipulasi data untuk mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu. Dari jumlah tersebut, tiga orang dinyatakan lulus, diduga melibatkan orang dalam.

Pasalnya, syarat minimal pengalaman kerja dua tahun yang menjadi ketentuan untuk mengikuti seleksi PPPK Nakes diduga dipalsukan oleh pejabat berwenang. Narasumber kupastuntas.co meyakini para Nakes tersebut tidak pernah masuk kerja sejak dua tahun terakhir.

Menariknya, menurut sumber terpercaya di UPTD, kuat dugaan terjadi manipulasi data terkait dokumen pengalaman kerja ketujuh pelamar tersebut. Padahal dalam aturan disebutkan, pelamar harus aktif bekerja minimal dua tahun secara terus-menerus.

"Mereka enggak pernah masuk, absen juga enggak pernah. Tiba-tiba muncul ikut seleksi, Bang. Karena hanya perlu rekomendasi dari puskesmas yang menyatakan mereka layak kriteria. Kok bisa gitu? Diselidikilah siapa yang bermain itu,” ujar narasumber.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Utara, Maya Natalia Manan menjelaskan, dari tujuh Nakes yang bermasalah, hanya tiga yang dinyatakan lulus seleksi PPPK. Namun, satu di antaranya tidak mendapatkan usulan dari Dinkes setempat.

"Tujuh orang yang Bunda maksud, tiga di antaranya Rudi Irawan, Bella, dan Devi Mardia dinyatakan lulus pengumuman PPPK paruh waktu. Tapi Rudi tidak masuk pengusulan Dinkes,” jelas Bunda Maya, sapaan akrabnya.

Baca juga : Dugaan Manipulasi Data, Tujuh Nakes Puskesmas di Lampung Utara Lolos PPPK Paruh Waktu

Maya menambahkan, empat orang lainnya yang sempat disebut dalam pemberitaan sebelumnya ternyata berstatus anak magang dan tidak masuk dalam database.

"Jadi, yang empat itu ternyata anak magang baru dua minggu. Mereka tidak masuk database, belum ada data usulan dari Dinkes, dan tak ada SPT ataupun PK sama sekali,” urai Maya Natalia Manan.

Sementara Kepala Puskesmas Abung Tinggi, Siti Regina menyebut, hanya dua nama yang dinyatakan lulus seleksi PPPK, yakni Devi Mardia dan Bella, sementara yang lain tidak mengikuti seleksi.

"Kalau Devi dan Bella memang kami nyatakan lengkap segala prasyaratnya untuk mengikuti seleksi dan mereka aktif. Tapi kalau Rudi, kami tidak tahu dan juga tidak pernah mengikuti tes,” jelas Siti Regina.

Ia juga mengatakan, dari tujuh orang yang bermasalah, memang hanya dua yang mengikuti seleksi dan lulus.

Namun, berdasarkan penelusuran Kupastuntas.co, terdapat tiga nama yang lulus sebagai Nakes Puskesmas Abung Tinggi/Ulak Rengas, yaitu:

  1. Rudi Irawan, lulusan D3 Keperawatan
  2. Devi Mardia, D3 Kebidanan
  3. Bella Yolandia, D4 Kebidanan

Sedangkan empat lainnya yang berstatus Nakes magang baru dua minggu juga sempat mengikuti seleksi, namun tidak lulus, yakni Aisyah Simbolon, Uti Erlita, Selvi, dan Mega. Mereka diketahui tidak memiliki SPT maupun rekomendasi dari Dinas Kesehatan. (*)