• Rabu, 01 Oktober 2025

Siswa SMP di Pesisir Barat Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sekelas

Senin, 29 September 2025 - 15.18 WIB
284

Siswa SMP di Pesisir Barat Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sekelas. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Seorang siswa kelas VII SMP Negeri 12 Pesisir Barat bernama Julian (13) tewas, diduga akibat terkena senjata tajam usai terlibat perkelahian dengan teman sekelasnya, Senin (29/9/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

Peristiwa tragis tersebut terjadi saat jam istirahat di lingkungan sekolah yang berlokasi di Pekon Tanjung Jati, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat. Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Biha, namun nyawanya tidak tertolong.

Pelaku diduga adalah S, teman sekelas korban yang juga masih berusia 13 tahun. Perkelahian keduanya berlangsung singkat namun berujung fatal, hingga membuat suasana sekolah mendadak geger.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Barat, Marnentinus, melalui Plt. Kepala Bidang Pendidikan Dasar, PAUD, dan PNFI, Hadianca, membenarkan kejadian tersebut. Ia menyampaikan rasa prihatin dan menyesalkan peristiwa itu.

"Informasi sementara, korban meninggal dunia diduga karena berkelahi dengan temannya yang juga masih duduk di kelas VII. Kami tentu sangat prihatin. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat aman dan menyenangkan bagi anak-anak untuk belajar, bukan berakhir dengan peristiwa tragis,” ujar Hadianca.

Ia menegaskan, kasus ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Tidak hanya pihak sekolah, tetapi juga orang tua dan masyarakat untuk meningkatkan pengawasan serta pembinaan karakter anak sejak dini.

Menurut informasi yang dihimpun, jenazah korban saat ini sedang dibawa menuju Kota Bandar Lampung untuk menjalani proses otopsi. Hasil pemeriksaan medis nantinya akan menjadi dasar penyelidikan lebih lanjut.

Pihak kepolisian melalui Polres Pesisir Barat dan Polsek Pesisir Selatan sudah menangani kasus ini. Sejumlah saksi dari pihak sekolah dan teman dekat korban telah dimintai keterangan.

Sementara itu, pihak sekolah bersama guru dan siswa lainnya masih shock atas kejadian ini. Aktivitas belajar sempat terhenti sementara akibat suasana duka yang menyelimuti sekolah.

Kasus ini diharapkan menjadi pelajaran penting agar insiden serupa tidak terulang. Pemerintah daerah bersama aparat terkait berkomitmen memperkuat pendidikan karakter, pengawasan lingkungan sekolah, serta penanganan cepat atas potensi konflik antarsiswa. (*)