• Selasa, 30 September 2025

Perbaikan Jembatan Gantung Tampang Muda Selesai dalam 5 Hari, Simbol Gotong Royong Warga dan Relawan

Senin, 29 September 2025 - 16.57 WIB
15

Penyerahan secara simbolis jembatan dari relawan kepada Kepala Pekon Tampang Muda, Hamid, disaksikan tokoh masyarakat, aparat desa, serta ratusan warga yang turut membantu selama proses perbaikan. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Jembatan gantung di Pekon (Desa) Tampang Muda, Kecamatan Pematangsawa, Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang beberapa waktu lalu viral karena kondisinya rusak, akhirnya selesai diperbaiki.

Perbaikan jembatan yang vital bagi akses pendidikan dan mobilitas warga itu rampung hanya dalam lima hari, sejak 23 hingga 27 September 2025, dan pada Minggu pagi (28/9/2025) resmi diserahkan kembali kepada masyarakat.

Serah terima dilakukan oleh tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) selaku koordinator lapangan kepada Kepala Pekon Tampang Muda, Hamid, disaksikan tokoh masyarakat, aparat desa, serta ratusan warga yang turut membantu selama proses perbaikan.

Perbaikan jembatan dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur: VRI, BPBD dan Tagana Tanggamus, TNI-Polri, organisasi masyarakat, pelajar, Gerakan Pramuka, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), tokoh adat, hingga pihak swasta. Masyarakat setempat pun ikut aktif bergotong royong.

Menurut perwakilan relawan, Hery Maryanto, pengerjaan relatif cepat karena adanya sinergi lintas elemen. “Mulai hari ini jembatan menjadi tanggung jawab warga untuk bersama-sama memelihara dan merawatnya. Ini hasil gotong royong dan menjadi milik bersama,” ujarnya.

Proses perbaikan bukan tanpa tantangan. Akses menuju lokasi hanya bisa ditempuh melalui jalur laut dengan waktu tempuh sekitar lima jam. Meski demikian, hal itu tidak menyurutkan semangat para relawan dan masyarakat untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai target.

Percepatan perbaikan jembatan merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Bupati Tanggamus Mohammad Saleh Asnawi. Keduanya meminta agar jembatan kembali difungsikan sebelum akhir September, mengingat perannya yang sangat vital bagi warga.

Bupati Mohammad Saleh Asnawi menyampaikan apresiasi atas keberhasilan kolaborasi besar tersebut. “Ekspedisi Jembatan Gantung Tampang Muda ini menjadi bukti nyata bahwa ketika pemerintah dan masyarakat bergandengan tangan, persoalan krusial bisa diselesaikan dengan cepat dan tuntas,” tegasnya.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menambahkan, keberhasilan ini harus dijadikan teladan bagi daerah lain. “Perbaikan jembatan gantung di Tampang Muda adalah bukti kekuatan gotong royong. Semangat kebersamaan dan kolaborasi inilah yang harus terus dijaga dalam membangun Lampung,” katanya.

Jembatan gantung Tampang Muda memiliki arti penting bagi aktivitas warga, terutama para pelajar. Jembatan ini menghubungkan permukiman dengan tiga sekolah, yakni SMAN 1 Pematangsawa, SMPN 2 Pematangsawa, dan SDN 1 Tampang Muda.

Sebelum diperbaiki, kondisi jembatan yang rusak membuat siswa harus menempuh jalan memutar hingga dua kilometer setiap hari untuk bisa sampai ke sekolah. Hal ini kerap dikeluhkan orang tua murid karena menambah beban waktu dan tenaga anak-anak.

Dengan rampungnya perbaikan, kini warga kembali bisa menggunakan jembatan gantung tersebut sebagai jalur utama. Kehadirannya diyakini akan menghemat waktu tempuh dan mempermudah akses pendidikan maupun ekonomi.

Jembatan gantung yang sebelumnya menjadi kekhawatiran warga kini berubah menjadi simbol persatuan dan gotong royong. Dukungan dari berbagai pihak menunjukkan bahwa masalah di daerah terpencil pun dapat ditangani bila ada kemauan dan kerja sama.

“Ini bukan sekadar jembatan fisik, tetapi juga jembatan harapan. Semoga masyarakat menjaga dengan baik, karena manfaatnya sangat besar,” ujar Kepala Pekon Hamid usai menerima serah terima. (*)