• Minggu, 28 September 2025

Belum Pulih dari Duka Kehilangan Suami, Rumah Casem Runtuh Diguncang Gempa

Sabtu, 27 September 2025 - 08.32 WIB
35

Rumah Casem luluh lantak usai diguncang gempa. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus – Malam Jumat, 26 September 2025, seharusnya menjadi waktu tenang bagi warga Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus. Namun, suasana damai itu berubah drastis saat bumi berguncang. Gempa berkekuatan Magnitudo 4,5 mengguncang wilayah tersebut, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Di Pekon Karang Rejo, Misro hanya bisa terpaku melihat bagian dapurnya yang rata dengan tanah. Atap belakang rumah jebol, seng dan kayu berserakan menimpa peralatan masak yang biasa ia gunakan sehari-hari.

"Alhamdulillah tidak ada yang terluka, tapi dapur sekarang tidak bisa dipakai. Saya bingung harus masak di mana,” katanya dengan suara lirih.

Tak jauh dari sana, di RT 2 Pekon Sidodadi, rumah milik Casem—istri dari almarhum Yono, seorang pedagang arumanis—ambruk akibat guncangan. Ironisnya, sang suami baru saja meninggal dunia beberapa hari sebelum gempa terjadi.

Menurut keterangan warga, rumah Casem mengalami kerusakan parah. Hanya bagian depan rumah dan tenda tahlilan yang masih berdiri.

“Tenda untuk tahlilan belum dibongkar. Bahkan bunga di makam suaminya mungkin belum kering. Sekarang rumahnya porak-poranda karena gempa,” ungkap seorang warga.

Peristiwa ini mengguncang emosi masyarakat sekitar. Banyak yang datang memberikan dukungan moral dan membantu menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diambil dari rumah Casem.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi pada pukul 21.55 WIB dengan episenter di darat, 19 kilometer barat laut Tanggamus, pada kedalaman lima kilometer. Titik koordinat gempa tercatat di 5,47° LS dan 104,51° BT.

Guncangan dirasakan cukup kuat di Semaka dengan intensitas III–IV MMI. Di Kota Agung, skala gempa tercatat III MMI, sedangkan di Limau dirasakan pada skala II–III. Meski cukup mengagetkan, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Sejumlah warga mengaku panik karena getaran terasa signifikan. Banyak yang memilih mengungsi ke halaman rumah atau lapangan desa, khawatir terjadi gempa susulan.

BMKG mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Warga juga diminta memeriksa kondisi bangunan, terutama pada bagian atap dan dinding yang retak, sebelum kembali menempati rumah. (*)