Distribusi MBG Sejumlah Sekolah di Semaka Tanggamus Dihentikan Sementara

Siswa SDN 1 Karang Agung, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, menikmati menu MBG setelah sehari sebelumnya gagal menikmati karena mengandung ulat. Foto: Sayuti/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Tanggamus –
Distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kecamatan
Semaka, Kabupaten Tanggamus, dihentikan sementara mulai Kamis (25/9/2025).
Informasi ini disampaikan
oleh dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di
Pekon Sudimoro, Kecamatan Semaka.
Kepala SD Negeri 1 Karang
Agung, Alamin, membenarkan adanya pemberitahuan penghentian distribusi
tersebut. Surat pemberitahuan diterima pihak sekolah melalui pesan WhatsApp
pada Kamis pagi.
“Bukan dihentikan, tapi hari
ini dilakukan sterilisasi dapur. Itu informasi yang kami terima dari pengelola
dapur MBG,” ujar Alamin, Kamis (25/9/2025).
Padahal, program MBG di
Tanggamus baru berjalan sejak Senin, 22 September 2025. Selama tiga hari
pelaksanaannya, sempat terjadi beberapa kendala, mulai dari keterlambatan
distribusi hingga persoalan kualitas makanan.
“Beberapa kali makanan
datang pukul 12.30, sementara anak-anak sudah istirahat pukul 12.00. Kasihan
anak-anak yang menunggu,” tambahnya.
Guru lainnya menuturkan,
selain kendala distribusi, program MBG juga menambah beban kerja guru.
"Para tenaga pendidik harus menyusun laporan harian sekaligus mendampingi
proses pembagian makanan di sekolah," ujar Isnain, seorang guru di Pekon
Sukaraja, Kecamatan Semaka
Berdasarkan informasi resmi
dari dapur MBG, pendistribusian hari ini dikurangi 50–75 persen dari total 10
pekon sasaran.
Sejumlah sekolah bahkan sama
sekali tidak menerima jatah makanan, yakni sekolah yang berada di, Pekon Sri
Purnomo, Sri Kuncoro, Sri Katon, Padawaras, Sidomulyo, dan Tugu Rejo
Sedangkan sekolah di Pekon
Sudimoro Bangun, Sudimoro Induk, dan Kanoman masih menunggu keputusan lanjutan
hingga pukul 08.00 WIB, apakah distribusi tetap dilanjutkan atau tidak.
Program MBG yang merupakan
janji utama Presiden Prabowo Subianto kini berada di persimpangan jalan.
Harapan agar anak-anak sekolah mendapat asupan gizi layak belum sepenuhnya
tercapai karena rentetan kasus keracunan massal di berbagai daerah.
Kritik bermunculan bahwa
proyek unggulan Presiden itu tidak disertai perencanaan matang, menimbulkan
risiko kesehatan bagi siswa, menambah beban bagi guru dan sekolah, sekaligus
membuka potensi kerugian negara.
Kini publik menanti langkah
nyata pemerintah. Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan Tanggamus didesak
melakukan investigasi menyeluruh, memeriksa dapur pengolah, menguji sampel
makanan, hingga mengaudit pelaksana MBG.
Namun hingga berita ini
diturunkan, Plt Kepala Dinas Kesehatan Tanggamus, Bambang Nurwanto, saat
diminta konfirmasi lewat pesan WhatsApp tidak merespons. (*)
Berita Lainnya
-
Hari Tani 2025, DPC PDI Perjuangan Tanggamus Dukung Petani dengan Bantuan Benih Padi dan Bibit Alpukat
Kamis, 25 September 2025 -
Menu MBG di SDN 1 Karang Agung Tanggamus Mengandung Belatung, Orang Tua Resah
Rabu, 24 September 2025 -
PLN UP3 Pringsewu Gerak Cepat Bersama Stakeholder Atasi Longsor di Tanggamus
Kamis, 18 September 2025 -
Belasan OPD di Kabupaten Tanggamus Masih Dijabat Plt
Kamis, 18 September 2025