• Kamis, 25 September 2025

HUT Lampung Barat ke-34, Parosil Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya

Rabu, 24 September 2025 - 10.19 WIB
44

Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat di Lapangan Sanayuda, Kelurahan Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Rabu (24/9/2025). Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga dan melestarikan budaya serta lingkungan sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi inspektur upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-34 Kabupaten Lampung Barat di Lapangan Sanayuda, Kelurahan Fajar Bulan, Kecamatan Way Tenong, Rabu (24/9/2025).

Upacara peringatan tersebut digelar dengan khidmat dan dihadiri berbagai tokoh penting. Hadir dalam kesempatan itu perwakilan Kepaksian Sekala Bekhak, Anggota DPRD Provinsi Lampung Lesty Putri Utami, Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial beserta anggota, Kapolres Lampung Barat, Dandim 0422/LB, Kajari, Ketua Pengadilan Agama, Ketua Pengadilan Negeri, serta sejumlah undangan dari berbagai kalangan.

Dalam sambutannya, Parosil menekankan pentingnya penghormatan terhadap jasa para pendiri daerah yang telah berjuang membentuk Kabupaten Lampung Barat. Menurutnya, keberadaan kabupaten ini lahir dari perjuangan panjang yang harus dijaga semangatnya.

Ia menyampaikan apresiasi atas kehadiran Gubernur Lampung, jajaran pejabat daerah, serta seluruh undangan yang datang dari berbagai daerah. Kehadiran tokoh masyarakat, pemuda, organisasi wanita, hingga dunia usaha disebutnya sebagai wujud kebersamaan dalam membangun Lampung Barat.

Parosil menegaskan, pembangunan di Lampung Barat merupakan estafet yang dilaksanakan secara berkesinambungan dari generasi ke generasi. Perjuangan, pengorbanan, serta nilai budaya yang diwariskan para pendahulu harus menjadi inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman.

Menurutnya, warisan budaya memiliki peran penting dalam membentuk identitas, etika, serta menjaga keharmonisan masyarakat. Karena itu, budaya harus dijadikan pedoman dalam pembangunan, baik di bidang ekonomi maupun sosial.

Tema peringatan HUT ke-34, yaitu Berbudaya Menuju Lampung Barat Setia diharapkan dapat memperkuat semangat persatuan, gotong royong, serta kepedulian antarwarga. “Budaya bukan sekadar tradisi, melainkan juga kearifan lokal yang mendorong pengembangan daerah secara berkelanjutan,” ujar Parosil.

Ia menilai, penerapan budaya dalam kehidupan modern harus mampu beradaptasi dengan dinamika globalisasi. Nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur harus tetap dijaga, namun juga diselaraskan dengan perkembangan teknologi.

Parosil menekankan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga identitas bangsa. Melalui pendidikan, pemanfaatan teknologi secara bijak, dan pelestarian kearifan lokal, generasi muda diharapkan mampu melanjutkan estafet pembangunan Lampung Barat.

Dalam momentum HUT ke-34 ini, pemerintah daerah juga menggelar berbagai kegiatan, mulai dari jalan sehat, lomba cepat tepat tingkat SD dan SMP, festival literasi, hingga pawai budaya. Beragam kegiatan itu dirancang untuk menggali kembali sejarah dan budaya Lampung Barat.

Parosil menambahkan, puncak acara tahun ini berbeda karena dipusatkan di Lapangan Sanayuda, Kecamatan Way Tenong. Ia menyebut penyelenggaraan tersebut menjadi bukti kreativitas, inovasi, dan rasa memiliki masyarakat terhadap sejarah Lampung Barat.

Menurutnya, HUT ke-34 bukan hanya seremonial, melainkan momentum untuk menilai perjalanan pembangunan yang telah dilalui serta menyiapkan langkah ke depan dengan semangat optimis.

“Generasi kita hari ini harus mampu mewarisi nilai-nilai luhur yang dicontohkan pendahulu, sekaligus menambah kekuatan agar Lampung Barat semakin hebat,” kata Parosil.

Selain budaya, ia juga menyoroti pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan. Menurutnya, menjaga hutan, sungai, serta kebersihan lingkungan merupakan bagian dari budaya luhur yang harus diwariskan kepada anak cucu.

Parosil menegaskan, mencintai bumi berarti juga menciptakan peradaban yang lebih baik. Oleh karena itu, pelestarian alam harus menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di Lampung Barat.

Di akhir sambutannya, Parosil mengucapkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat dan pemerintah yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah. Ia berharap sinergi tersebut dapat terus berjalan demi kesejahteraan masyarakat Lampung Barat. (*)