Kupastuntas.co, Kroasia – Mahathir Muhammad, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Ia tampil sebagai presenter pada dua ajang akademik bergengsi di Zagreb, Kroasia, yakni Brijuni Conference on National Minorities, Migration, and Security serta Seventh Joint Summer School Program bertema “Connecting Southeast Asia and Southeast Europe.” 12-15 September 2025.

Mahathir berhasil lolos setelah melalui proses seleksi ketat screening paper yang diikuti akademisi dari berbagai negara. Keikutsertaannya menjadi bukti pengakuan atas kualitas riset akademik Indonesia serta kontribusi nyata dalam membawa nama bangsa ke panggung global.

Di konferensi internasional Brijuni, Mahathir membawakan riset berjudul “Indonesia's Influence on ASEAN and Global International Security Policies and Management.” Ia menyoroti peran strategis Indonesia dalam menjaga stabilitas kawasan, khususnya saat memimpin ASEAN 2023, upaya penyelesaian krisis Myanmar, serta dinamika Laut Cina Selatan. Pada level global, ia mengangkat strategi diplomasi non-blok Indonesia, keterlibatan di forum internasional seperti BRICS, hingga diplomasi Presiden Prabowo Subianto dalam menjaga keseimbangan hubungan dengan kekuatan besar dunia.

Sementara itu, pada Seventh Joint Summer School Program, Mahathir mengusung tema “Promoting Indonesia Abroad: A Study of Digital Cultural Diplomacy and Product Branding in Southeast Europe.” Ia meneliti strategi diplomasi digital Indonesia dalam memperkuat citra budaya sekaligus mempromosikan produk unggulan seperti kopi Gayo, batik, dan produk halal. Menurut Mahathir, narasi budaya yang dipadukan dengan promosi ekonomi menjadi instrumen penting mempererat koneksi antar kawasan sekaligus meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

Selain kiprah akademiknya, Mahathir dikenal aktif dalam berbagai organisasi strategis. Ia saat ini menjabat sebagai Pengurus Forum Rektor Indonesia, Wakil Ketua APTISI Wilayah II Lampung, Ketua Komite Kewirausahaan Indonesia (KKI), serta aktif di HIPMI dan KNPI. Rekam jejak tersebut memperlihatkan konsistensinya dalam mendorong kemajuan pendidikan, kewirausahaan, dan kepemimpinan generasi muda.

Mahathir menyatakan rasa bangganya dapat membawa nama Indonesia di forum internasional.

“Saya merasa terhormat dapat mewakili Universitas Teknokrat Indonesia. Kami berkomitmen mendukung upaya pemerintah memajukan negara melalui riset dan forum akademik global. Ini bukan hanya memperkenalkan Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa kampus di Lampung seperti Universitas Teknokrat Indonesia mampu berbicara di level dunia,” ujarnya.

Partisipasi Mahathir dalam dua forum internasional ini tidak hanya memperluas jejaring akademik global, tetapi juga menjadi sarana penting memperkenalkan Indonesia melalui diplomasi budaya, ekonomi, dan politik. (**)