• Selasa, 23 September 2025

Festival Literasi Metro, 100 Ribu Buku Dibuka untuk Publik

Selasa, 23 September 2025 - 10.35 WIB
129

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat membuka Festival Literasi 2025. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Pemerintah Kota Metro, Lampung, menggelar Festival Literasi 2025 dengan menghadirkan 100 ribu buku untuk masyarakat. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat budaya literasi sekaligus mendukung visi pembangunan Metro sebagai Kota Cerdas berbasis Jasa dan Budaya yang Religius.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) Kota Metro, Farida menjelaskan festival ini bertujuan mengembangkan minat baca, menumbuhkan budaya literasi, serta meningkatkan kecakapan literasi masyarakat.

"Dengan literasi yang kuat, masyarakat akan lebih kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan teknologi,” kata Farida saat dikonfirmasi awak media, Selasa (23/9/2025).

Ia menerangkan bahwa Lapak Baca 100 Ribu Buku juga menghadirkan koleksi bacaan dari perpustakaan daerah, sekolah, komunitas literasi, hingga taman baca masyarakat.

"Kami juga menggelar empat lomba literasi, meliputi lomba bertutur tingkat SD/MI, lomba pidato bahasa lampung tingkat SMP/MTs, lomba cerpen tingkat SMA/SMK/MA, dan Lomba Perpustakaan Kelurahan se-Kota Metro," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) literasi informasi dan teknik membaca nyaring. Bedah buku, termasuk karya putra daerah berjudul King of Psikopath serta karya penulis nasional You Are My Eiffel.

"Ada juga talkshow literasi, dengan tema strategi membumikan literasi untuk kota metro cerdas. Literasi digital di era ai untuk gen alpha dan NGOPI atau Ngobrol Seputar Literasi bertema membaca mimpi, menulis masa depan," jelasnya.

Dirinya menerangkan, festival tersebut juga menyasar 30 perpustakaan sekolah, 12 perpustakaan kelurahan, 4 perpustakaan perguruan tinggi serta puluhan taman baca masyarakat dan komunitas literasi yang tersebar di Metro.

Data Dispusarda 2024 mencatat, tingkat kunjungan perpustakaan daerah Metro mencapai 42.367 orang, meningkat 18 persen dibandingkan tahun 2023. Sementara koleksi perpustakaan daerah saat ini berjumlah sekitar 78.000 eksemplar buku.

“Melalui festival ini, kami ingin memperluas akses literasi agar tidak hanya terpusat di perpustakaan kota, tetapi juga merata di seluruh kelurahan,” papar Farida.

Farida mengungkapkan bahwa pelaksanaan festival tersebut didukung oleh Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dan APBD Kota Metro 2025.

"Tahun ini, alokasi dana untuk sektor perpustakaan dan kearsipan di Metro tercatat sekitar Rp 5,2 miliar, termasuk program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial," pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso menyatakan bahwa literasi adalah pondasi penting bagi pembangunan kota cerdas.

“Kota tidak bisa disebut cerdas hanya karena teknologinya maju, tetapi juga karena masyarakatnya literat dan mampu berpikir kritis,” ungkapnya.

Festival Literasi Metro 2025 mendapat respons positif dari masyarakat. Ribuan pengunjung, termasuk pelajar dan mahasiswa, hadir mengikuti rangkaian kegiatan. Namun, tantangan literasi di Metro masih besar. Indeks Aktivitas Literasi Membaca (Alibaca) Provinsi Lampung 2023 berada pada angka 41,7, masih di bawah rata-rata nasional yang mencapai 46,6 persen.

“Pekerjaan rumah kita adalah pemerataan literasi, terutama di wilayah pinggiran kota. Literasi digital juga harus diperkuat, agar masyarakat tidak hanya pandai membaca teks, tetapi juga mampu menyaring informasi di era banjir data,” tandas Bambang.

Dengan ekosistem literasi yang semakin inklusif, Metro menargetkan menjadi salah satu kota dengan indeks literasi terbaik di Sumatera pada 2030. (*)