• Selasa, 16 September 2025

Warga Waytuba Tanggamus Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak

Selasa, 16 September 2025 - 10.04 WIB
19

Warga Pedukuhan Waytuba, Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, bergotong royong memperbaiki jalan rusak secara swadaya menggunakan alat seadanya. Foto: Sayuti/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Tanggamus - Puluhan tahun tak tersentuh pembangunan, warga Dusun 2 Pedukuhan Waytuba, Pekon Sanggi Unggak, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, akhirnya berinisiatif memperbaiki jalan secara swadaya dengan cara pengecoran, Selasa (16/9/2025).

Jalan tanah yang menjadi akses utama menuju sekolah, pasar, dan fasilitas umum ini kondisinya kian memprihatinkan. Saat musim hujan, jalan berubah menjadi licin, berlubang, dan sulit dilalui kendaraan. Bahkan, kerusakan parah jalan tersebut pernah merenggut nyawa seorang warga.

Aisah, seorang ibu rumah tangga, menjadi 'tumbal' dari buruknya akses jalan tersebut. Ia jatuh sakit dan harus segera dibawa ke rumah sakit, namun ambulans tidak bisa masuk karena jalan rusak parah.

Warga pun terpaksa menandu Aisah dengan kain yang digantungkan pada sepotong kayu, lalu memikulnya secara bergantian sejauh 3 kilometer hingga ke ujung jalan Dusun Bambu Kuning, tempat ambulans menunggu.

Sayangnya, nyawa Aisah tidak tertolong. Ia meninggal dunia sebelum mendapat perawatan medis di RSUD Batin Mangunang, Kotaagung.

"Gotong royong sudah menjadi budaya kami sejak dulu, apalagi ini untuk kepentingan bersama—terutama anak-anak sekolah dan warga yang beraktivitas setiap hari. Kalau musim hujan, jalan di depan SD hingga ke arah permukiman jadi sangat licin dan rawan kecelakaan,” ujar Pulung, tokoh masyarakat Pedukuhan Waytuba, Selasa (16/9/2025).

Baca juga : Jalan Rusak Renggut Nyawa, Warga Waytuba Tanggamus Meninggal Saat Ditandu Menuju Puskesmas

Senada, Suparto, tokoh masyarakat lainnya, menegaskan bahwa aksi ini murni inisiatif warga.

"Kami bersama tokoh agama, aparat dusun, dan seluruh warga bersepakat melaksanakan gotong royong ini. Semua dilakukan secara swadaya, tanpa menunggu bantuan dari pemerintah, demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” ungkapnya.

Kepala Pekon Sanggi Unggak, Abu Sahlan, juga menyoroti persoalan infrastruktur di wilayahnya. Menurutnya, jalan menuju Dusun 2 memang pernah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya, namun kondisinya kini kembali rusak.

"Beberapa titik memang pernah dibangun, tapi selebihnya rusak karena musim buah-buahan, dan warga mengangkut kayu memakai rantai motor. Akibatnya, kondisi jalan sekarang parah. Jalan ini merupakan jalan penghubung antarpekon yang sebagian besar sudah lama tidak diperbaiki,” jelas Abu Sahlan.

Ia berharap pemerintah daerah segera turun tangan memperhatikan kondisi jalan yang kini menjadi keresahan warga.

"Ke depannya saya mengharapkan perhatian dan kepedulian dari dinas terkait serta Pemerintah Kabupaten untuk melihat dan memperbaiki jalan tersebut,” terangnya.

Kini, warga Waytuba menitipkan harapan besar kepada pemerintah daerah. Mereka berharap kerja keras masyarakat tidak hanya menjadi kisah kepedulian semata, tetapi juga mengetuk hati para pemangku kebijakan.

"Lapor Pak Bupati, inilah kondisi jalan kami. Sudah puluhan tahun tidak tersentuh pembangunan. Semoga jerih payah warga mendapat perhatian, agar ke depan akses ini benar-benar diperbaiki secara permanen,” demikian suara warga yang disampaikan kepada awak media. (*)